logo Kompas.id
Arsip KompasKisruh Seputar Garam
Iklan

Kisruh Seputar Garam

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xsrmDKSqW1RZfeOMehRgi4C3xm0=/1024x640/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2FPETANI-GARAM1-04-2.jpg
ISTIMEWA/ HD HARYO SASONGKO

Petani garam mengumpulkan garam dari petak untuk dicuci (15/10/1977). Dalam keadaan seperti ini, para tengkulak hanya membayar Rp 300,- perkwintalnya.

Pemerintah menargetkan pada 2019 Indonesia mampu berswasembada garam. Artinya, tahun depan tak ada lagi impor garam. Pertanyaannya, bagaimana cara mencapai target itu jika tahun ini saja negeri ini masih mengimpor 3,7 juta ton garam industri.

Di sisi lain, target produksi garam dari tahun ke tahun tak pernah tercapai. Tahun 2016, misalnya, dari target 3 juta ton, yang mampu diproduksi hanya 144.009 ton garam atau hanya 4,8 persen dari target. Tahun 2017, dari target 3,2 juta ton, hanya tercapai 1,11 juta ton atau 34 persen dari target. Sementara jumlah petambak garam dalam lima tahun terakhir terus menurun. Pada 2012 ada 30.668 petambak garam, tetapi pada 2016 tinggal 21.050 orang.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000