Gelanggang olahraga (GOR) yang diresmikan Presiden Soeharto, 43 tahun lalu itu, kini menjadi salah satu dari sejumlah tempat di Jakarta yang digunakan untuk pertandingan Asian Games. GOR Kuningan atau GOR Soemantri Brodjonegoro ini sudah menjadi bagian dari berbagai kegiatan yang dilakukan warga Jakarta.
Warga Jakarta mungkin masih ingat dengan acara Highland Gathering yang dulu diadakan di sini. Acara asal Skotlandia selalu dinanti karena keunikannya. Para pria, misalnya, mengenakan ”rok” wol bercorak kotak-kotak. Lalu ada atraksi lomba memotong kayu besar dengan kapak atau membopong kayu gelondongan sambil berlari. Saat pemilu, lapangan GOR ini juga sering digunakan untuk kampanye.
Bagi pebisnis, GOR yang terletak di kawasan segitiga emas ini terlalu berharga untuk diabaikan. Tahun 1990-an, beberapa pengusaha properti mulai melirik, bahkan kemudian di kawasan itu terjadi perebutan di antara sejumlah pebisnis. GOR di atas lahan seluas 13,2 hektar yang dulu tampak menonjol kemudian terapit oleh pusat belanja, apartemen, hotel, dan perkantoran. Sehari-hari aktivitas bisnis lebih terasa dibandingkan dengan kegiatan olahraga.
Gubernur masa lalu memang memberi izin pihak swasta melakukan bisnis di lokasi itu sebagai imbalan atas perbaikan fasilitas olahraga. Ketika membangun GOR, pemerintah juga dibantu Pertamina yang ketika itu sangat jaya. Untung saja ada GOR seperti ini, ada gelanggang-gelanggang remaja yang masih bisa digunakan untuk perhelatan besar olahraga. (RET)