Pembukaan hubungan resmi RI-Malaysia jadi penting karena sebelumnya kedua negara terlibat dalam konfrontasi (1961-1966). ”Ganyang Malaysia” yang jadi bagian dari pidato Soekarno pada 1963 benar-benar menggelorakan nasionalisme. Konfrontasi bertahun-tahun dipicu oleh ambisi Malaysia menggabungkan Brunei, Sarawak, dan Sabah dalam Persekutuan Tanah Melayu pada 1961.
Meski secara resmi RI-Malaysia terjalin baik, banyak momen yang membuat kesal, khususnya di pihak masyarakat Indonesia. Dalam soal TKI, misalnya, entah sudah berapa kali terjadi gesekan karena perlakuan yang diterima WNI di sana. Banyak WNI yang dihukum di negara jiran karena berbagai kasus, beberapa bahkan dihukum gantung. Yang terakhir terjadi dalam kasus pembunuhan saudara tiri Kim Jong Un dengan terdakwa Siti Aisyah.
Indonesia pernah kecolongan kalah berebut Pulau Sipadan dan Ligitan di Mahkamah Internasional, Den Haag. Setelah melalui proses sidang bertahun-tahun, dua pulau indah itu akhirnya pada 2002 dinyatakan milik Malaysia.
Saling klaim juga terjadi di bidang seni budaya. Wayang kulit, batik, angklung, dan reog ponorogo merupakan contoh dari sekian hal lain yang ”diperebutkan”. Terakhir beredar kabar poco-poco diklaim milik Malaysia. Untung UNESCO sudah memberi pengakuan pada beberapa warisan budaya kita sehingga Malaysia tak bisa lagi mengklaim.
Namun, dalam banyak hal kita saling belajar. Dulu banyak mahasiswa Malaysia menimba ilmu di perguruan-perguruan tinggi di Tanah Air. Sebaliknya, kini semakin meningkat jumlah orang Indonesia yang belajar di Malaysia. Harus diakui dalam sejumlah hal, seperti ekonomi dan pendidikan, Malaysia terus melangkah meninggalkan Indonesia. Namun, dalam hal demokrasi, Indonesia jauh meninggalkan Malaysia yang cenderung represif.
Sementara dari segi bahasa, Indonesia dan Malaysia sepertinya sudah melebur. Pada 1972, Indonesia meresmikan ejaan baru yang dikenal dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang mirip dengan ejaan Malaysia. Komunikasi dalam bahasa yang hampir sama kadang merekatkan hubungan persaudaraan. (RET)