Sejak terjadi pemisahan India-Pakistan pada 1947 yang kemudian berlanjut dengan deklarasi kemerdekaan kedua negara, konflik di antara mereka tidak berhenti. India dan Pakistan terus berseteru masalah wilayah di perbatasan, antara lain di wilayah Kashmir dan Rann, di Gurun Thar, Distrik Kutch, Negara Bagian Gujarat.
Sengketa wilayah di Rann (Kutch) berujung dengan konflik bersenjata India-Pakistan pada April 1965. Untuk menengahi konflik dan mencari solusi perdamaian, pada 20 Februari 1968 Mahkamah Internasional (ICJ) di Geneva memutuskan bahwa India menyerahkan sekitar sepersepuluh bagian wilayah Rann kepada Pakistan.
Dari tiga anggota hakim Mahkamah Internasional (satu usulan India, satu usulan Pakistan, dan pimpinan mahkamah), dua hakim menyatakan bahwa bukti-bukti yang diajukan Pakistan cukup kuat. Baik India maupun Pakistan menerima keputusan tersebut.
Wilayah Rann yang sebagian besar merupakan rawa dan pasir memiliki luas sekitar 7.500 kilometer persegi. Pada musim hujan, wilayah ini ditutupi dua danau, yaitu Great Rann dan Little Rann.
Pada musim kering, wilayah itu menjadi padang gurun berselimutkan garam. Rann of Kutch disebut sebagai gurun berpasir garam terluas di dunia, yang kerap dijuluki sebagai ”Gurun Putih”.
Pemerintah India telah memanfaatkan wilayah ini sebagai obyek pariwisata yang menawarkan wisata gurun garam dan bermalam di tenda-tenda di desa-desa terdekat sambil memandangi bulan purnama. Waktu berkunjung terbaik disarankan sekitar November sampai awal Februari, seiring dengan berlangsungnya Festival Rann Utsav.
Menurut The Economic Times edisi 14 November 2016, para penjaga perbatasan di wilayah ini menghadapi medan berat. Ketika musim pasang, wilayah ini dibanjiri air.
Namun, ketika musim surut, ceruk-ceruk tadi berubah menjadi paya-paya yang ditinggali ular dan kalajengking. Cuaca yang lembab dan wilayah yang tertutup garam juga menambah tantangan para penjaga perbatasan. (myr)