Sudah lazim bagi juara dunia bulu tangkis mengikuti banyak turnamen internasional untuk mencari lawan tanding dan sekaligus untuk menaikkan peringkat. Terkadang, gelar bukan jadi tujuan karena keikutsertaan sebagai pemanasan dan strategi mengintip kekuatan lawan.
Namun, tidak bagi Rudy Hartono ketika mengikuti turnamen-turnamen pemanasan di luar negeri. Rudy tetap saja bekerja keras sekuat tenaga untuk mengalahkan lawan-lawannya.
Seperti berita dari Bombay (sekarang Mumbai), India, yang dimuat Kompas, 2 Maret 1971, mengabarkan kehebatan Rudy Hartono merebut tiga gelar sekaligus dalam turnamen bulu tangkis India Terbuka, antara lain tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran.
Kehebatan Rudy Hartono, waktu itu, juga menggambarkan bagaimana atlet bulu tangkis Indonesia begitu dominan di ajang internasional.
Dua gelar diraih Rudy Hartono setelah ia menang dalam partai final sesama Indonesia, yakni tunggal putra, setelah mengalahkan Muljadi, sedangkan gelar ganda putra diraih setelah mengalahkan pasangan Muljadi/Iie Sumirat.
Adapun untuk gelar ganda campuran, Rudy Hartono berpasangan dengan pebulu tangkis putri tuan rumah, Rafia Latif. Mereka berhasil merebut juara tersebut dari pasangan Indonesia-India, Gunawan/Suneela.
Sebagai pemegang gelar juara All England tiga tahun berturut-turut, Rudy saat itu diharapkan mampu menjadi juara untuk keempat kalinya guna menyamai rekor Erland Kops dari Denmark.
Pada tahun 1971, Rudy Hartono berhasil merebut gelar juara All England untuk keempat kalinya. Bahkan, Rudy menyatakan tekadnya kepada pers untuk kembali lagi ke All England untuk menang dua kali lagi atau mengumpulkan enam gelar All England secara berturut-turut.
Rudy tidak hanya mempertahankan enam gelar All England berturut-turut sejak tahun 1968, tetapi mempertahankan tujuh gelar hingga All England tahun 1974. Bahkan, legenda bulu tangkis ini menambah satu gelar kedelapan pada 1976. (BOY)