Komoditas timah menjadi salah satu andalan ekspor Indonesia. Bersama China, Indonesia menghasilkan 65 persen timah dunia. Bedanya, 90 persen hasil timah China diserap pasar dalam negerinya. Sementara produk timah Indonesia hanya 6 persen yang diserap pasar dalam negeri. Hal ini menunjukkan, industri turunan pengolah timah batangan belum berkembang di dalam negeri.
Padahal, timah menjadi bahan bagi industri layar LCD atau TV plasma, layar ponsel pintar, sensor cahaya, kemasan, serta kaca oksida transparan dan konduktif.
Indonesia rata-rata menghasilkan 90.000 metrik ton timah per tahun atau 30 persen dari produksi dunia. Indonesia penghasil timah kedua terbesar dunia setelah China. Posisi ini meningkat dibandingkan dengan tahun 1975 yang menempati posisi ketiga dengan produksi 25.000 ton (Kompas, 8 Maret 1975).
Sentra penghasil timah adalah Bangka Belitung, Pulau Karimun, Kundur, Singkep, Kepulauan Riau, dan sebelah barat Kalimantan. Wilayah-wilayah itu dijuluki ”The Indonesian Tin Belt”. Sekitar 90 persen timah Indonesia dihasilkan Bangka Belitung. Sementara 92 persen wilayah penambangan dikuasai PT Timah, sisanya oleh swasta.
Penambangan timah menjadi tak terkendali sejak 1998, khususnya pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri. Masyarakat diizinkan menambang timah dengan hanya mengantongi izin pemerintah kabupaten.
Untuk mengendalikan penambangan, keluar Permendag Nomor 4 Tahun 2007 yang direvisi menjadi Permendag No 78/2012 yang menetapkan per 1 Juli 2013 timah batangan dan timah dalam bentuk lain boleh diekspor jika kandungan Stannum-nya minimal 99,9 persen dan unsur pengotor maksimal 0,1 persen. Namun, aturan ini tidak menghentikan ekspor ilegal.
Indikasinya, kurun waktu 2009-2013 timah yang dikeruk dari Bangka Belitung saja 471.000 ton, tetapi ekspor timah Indonesia hanya 280.000 ton. Sementara Malaysia yang produksi timah mentahnya 15.000 ton menghasilkan 185.000 ton timah batangan.
Thailand dengan timah mentah 1.100 ton menghasilkan 109.000 ton timah batangan. Dari mana mereka dapat bahan baku bijih timah untuk timah batangannya? (ely)