Zulfikar Ali Bhutto yang lahir pada 5 Januari 1928 adalah salah satu tokoh politisi terkemuka di Pakistan. Ia merupakan satu dari sedikit orang di Pakistan yang bisa menyelesaikan studi di Universitas Oxford dan Berkeley pada era 1950-an.
Bhutto bergabung dalam kabinet Presiden Iskander Mirza pada 1958 sebagai menteri perdagangan. Selanjutnya, ia menempati sejumlah posisi kabinet, antara lain sebagai menteri luar negeri pada era Presiden Ayub Khan. Namun, ia kemudian berselisih dengan Khan dan diberhentikan.
Bhutto membangun kekuatan politik dengan mendirikan partai baru, yaitu Partai Rakyat Pakistan (PPP), pada 30 November 1967. Popularitas Bhutto terus meningkat dan dalam Pemilu 1970 Bhutto memenangi wilayah Pakistan Barat.
Di tengah konflik politik yang tak pernah berhenti di Pakistan, Bhutto dilantik sebagai presiden pasca-pengunduran diri Presiden Yahya Khan pada Desember 1971, dan ia dikukuhkan sebagai perdana menteri pada 1973.
Namun, dalam situasi krisis itu, kepemimpinan Bhutto tak berlangsung lama. Jenderal Zia Ulhaq melakukan kudeta berdarah pada Juli 1977. Bhutto ditangkap atas tuduhan ikut berkomplot dalam pembunuhan seorang politisi. Bhutto menolak tuduhan itu dan sampai kini kasus ini tetap diliputi misteri.
Dalam surat yang diselundupkan dari penjara, Bhutto menceritakan dengan rinci penyiksaan dan penderitaan yang dihadapinya selama dipenjara di Rawalpindi. Bhutto berkali-kali meminta perawatan medis atas kondisi fisiknya yang memburuk, tetapi tidak ditanggapi.
Seperti ditulis India Today (24/2/2014), dalam suratnya, Bhutto yang dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga kebersihan menuliskan bahwa seluruh tubuhnya selama dipenjara dipenuhi bisul dan ruam kulit.
Seluruh gusinya bengkak serta berdarah dan terus-menerus mengeluarkan nanah. Ketika dimasukkan ke ”sel kematian”, Bhutto dirantai selama 23 jam. Bhutto dihukum gantung pada 4 April 1979. (MYR)