logo Kompas.id
Arsip KompasKarcis Antikorupsi
Iklan

Karcis Antikorupsi

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bShfJY6K_ZrCQ7WpSkBPQBuQH3c=/1024x422/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2F19741015V001-1_1556937164.jpg
Kompas

Untuk melayani arus penumpang dari Jakarta ke luar kota yang hendak berlebaran Gubernur DKI Jaya, Ali Sadikin, telah menyediakan armada bis tambahan sebanyak 320 bis kota melengkapi bis-bis luar kota yang telah ada. Sejak Minggu malam sebagian dari 320 bis kota tersebut telah mulai stand-bye di Parkir Timur Senayan menunggu komando memasuki Lapangan Banteng dan dari sana mengangkut para penumpang ke luar kota. Suasana ini  terekam Kompas 15 Oktober 1974.

Sistem karcis untuk bus kota sebenarnya sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda. Sayangnya, kebijakan itu hilang. Pengemudi bus pun ugal-ugalan dengan alasan mengejar setoran.

Ketika pada awal Mei 1973, gagasan sistem karcis dilontarkan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, banyak hal yang perlu dibenahi, seperti sistem borongan yang membuat sopir berlomba-lomba untuk mengangkut penumpang sebanyak mungkin. Bus juga dioperasikan untuk menjalani hingga 10-12 rit (satu rit adalah satu kali perjalanan pergi-pulang).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000