Penurunan kualitas air adalah salah satu masalah yang dihadapi kota-kota besar, terutama di negara-negara berkembang. Air sungai sebagai sumber air bersih mengalami pencemaran akibat limbah rumah tangga dan limbah industri.
Tahun 1979, hasil penelitian Pusat Studi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) menyebutkan sejumlah kota di Indonesia mengalami pencemaran air dalam kategori parah, antara lain Medan, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. IPB juga menyoroti buruknya sanitasi di kota-kota tersebut (Kompas, 8/10/1979).
Tingkat pencemaran air di antara beberapa kota itu bahkan di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia untuk negara berkembang. Standar untuk negara berkembang lebih rendah dibandingkan standar negara maju.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tahun 2014 menyebutkan, kualitas air di kota-kota besar di Indonesia terus menurun. Air sungai semakin tercemar, membuat semakin banyak orang mengambil air tanah atau air permukaan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Saat ini sedikitnya 70 persen air digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri. Di sisi lain, industri dan rumah tangga adalah dua penyumbang limbah yang mencemari aliran sungai. Pencemaran dari industri dapat ditekan dengan instalasi pengolahan air limbah. Akan tetapi, pencemaran dari rumah tangga sangat bergantung pada kesadaran masyarakat.
Laporan terbaru Bank Dunia, Time to ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential, mengungkapkan tingkat pengelolaan air limbah di Indonesia sangat rendah. Hanya lima persen penduduk Indonesia yang membuang air limbah secara aman, sisanya membuang ke sungai atau cara-cara lain yang mencemari lingkungan.
Selain itu, menurut laporan tersebut, sistem pembuangan limbah publik yang terpusat hanya ada di 13 kota. Kapasitas pada sistem tersebut tidak terpakai secara penuh karena rendahnya koneksi ke rumah tangga. Dibandingkan dengan banyak negara lain, menurut Bank Dunia, kondisi sanitasi Indonesia sangat buruk dan menimbulkan risiko penyakit yang lebih besar. (LAM)