logo Kompas.id
Arsip KompasDulu Kultur Koruptor, Kini...
Iklan

Dulu Kultur Koruptor, Kini Gaya Hidup Sehat

Para importir, pengusaha besar, dan pedagang eceran peralatan olahraga menjelaskan, penurunan omzet umumnya disebabkan penghasilan konsumen lebih dulu melingsir. Itu untuk warga biasa dan pejabat.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5ZaorkzlI0vQIbPrJU_C1vPV6Gk=/1024x702/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2FSEMARANG-GOLF-CLUB-01-04_1570747881.jpg
KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO

Kota Semarang memiliki lapangan golf tua yang dibangun sejak tahun 1902, yaitu Semarang Golf Club (SGC), di Kelurahan Kaliwiru, Kecamatan Candisari. Lapangan dengan sembilan hole ini meliputi areal seluas 14,4 hektar. Di kawasan ini juga terdapat makam Mbah Tjandi, tokoh masyarakat setempat. Pemandangan pemain golf berjalan menuju hole berikutnya, diiringi para caddy , kemungkinan akan hilang karena lapangan golf ini akan ditukar guking untuk dijadikan kawasan perumahan mewah.

Para importir, pengusaha besar, dan pedagang eceran peralatan olahraga menjelaskan, penurunan omzet umumnya disebabkan penghasilan konsumen lebih dulu melingsir. Itu untuk warga biasa dan pejabat.

Penghasilan pejabat pemerintahan menurun akibat pemberantasan pungli oleh Operasi Tertib atau Opstib. Penjualan alat-alat olahraga mewah, seperti golf, tenis, dan biliar, pun terpukul. Cabang-cabang olahraga itu pada kurun 1970-an memang menjadi kegemaran kalangan atas. Mereka adalah para pejabat pemerintahan ataupun segolongan pengusaha kaya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000