Kebun untuk Penelitian dan Rekreasi

Kebun Raya Bogor memang bukan yang terbesar, tetapi merupakan salah satu kebun raya (”botanical garden”) dengan koleksi paling beragam. Koleksi anggrek Kebun Raya Bogor adalah yang terbesar di negara tropis.

ISTIMEWA

Presiden Soekarno dan sejumlah  wartawan berkunjung ke Kebun Raya Bogor, Jawa Barat,  28 Agustus 1953.

Kebun Raya Bogor memang bukan yang terbesar, tetapi merupakan salah satu kebun raya (botanical garden) dengan koleksi paling beragam. Kebun raya seluas 87 hektar itu memiliki koleksi 12.141 tanaman dari 3.156 spesies, 1.202 marga, dan 213 familia. Jika dikelompokkan, koleksi Kebun Raya Bogor meliputi anggrek, tanaman buah, tanaman air, tanaman merambat, tanaman obat, dan palem.

Koleksi anggrek Kebun Raya Bogor adalah yang terbesar di negara tropis. Kebun raya yang tahun ini berusia 202 tahun telah mengidentifikasi dan mengoleksi 421 jenis anggrek dari 92 marga. Anggrek merupakan salah satu suku yang cukup banyak jenisnya serta sebagian besar terdapat di kawasan tropis dan subtropis. Di Indonesia terdapat sekitar 5.000 jenis anggrek.

Kebun Raya Bogor adalah salah satu kebun raya dengan koleksi palem cukup lengkap di dunia. Terdapat 1.215 pohon palem dari 286 spesies di kebun raya yang sekaligus halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor.

KOMPAS/KARTONO RYADI

Wajah Kebun Raya Bogor pada hari ulang tahunnya yang ke-175, Senin, 18 Mei 1992. Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang luasnya mencapai 87 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan, yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor, dan Pustaka. Foto ini termuat di harian Kompas edisi  17 Mei 1992, halaman 1.

Dengan keragaman koleksinya, Kebun Raya Bogor kini tidak hanya menjadi obyek penelitian tanaman, tetapi juga salah satu tujuan rekreasi yang padat pengunjung, terutama pada akhir pekan. Saat didirikan pada 18 Mei 1817, Kebun Raya Bogor mengemban tugas meneliti tanaman ekonomi yang diimpor ke Indonesia untuk kemudian dikembangkan sebagai tanaman pangan.

Tugas-tugas pokok kebun raya di Indonesia disinggung oleh Direktur Kebun Raya Indonesia Didi S Sastrapradja dalam ceramah ilmiah ”Multitugas Kebun Raya di Indonesia”, 14 Oktober 1971, di Goethe-Institut Jakarta (Kompas, 15 Oktober 1971).

Di samping sebagai pusat penelitian tanaman yang diperkirakan mempunyai potensi ekonomi atau penting bagi ilmu pengetahuan serta sebagai tempat rekreasi yang sehat, kebun raya menjadi tempat pengenalan (introduksi) tumbuhan hasil penelitian yang di luar negeri sudah digunakan sebagai tanaman ekonomi. Kebun raya juga terbuka untuk penelitian ilmiah bagi pelajar dan mahasiswa. (LAM)