Dinas Pelestarian Lingkungan AS, EPA, memberitakan, seluruh pembuangan sampah ke lautan itu paling banyak dilakukan di daerah pesisir Samudra Atlantik.
Oleh
·2 menit baca
Dinas Pelestarian Lingkungan AS, EPA, memberitakan, seluruh pembuangan sampah ke lautan itu paling banyak dilakukan di daerah pesisir Samudra Atlantik. Namun, diyakini kenaikan jumlah sampah tersebut sementara saja dan memperlihatkan gejala penurunan dalam beberapa tahun mendatang.
Mungkin, penurunan itu karena pembuangan kotoran di Atlantik harus sudah berhenti total pada 1981. EPA mencatat, buangan sampah di laut yang berupa sampah industri dan limbah serta puing konstruksi sudah menurun sejak ada undang-undang perlindungan laut 1972.
Dari total sampah yang mencemari lautan itu, Samudra Atlantik menerima 2,58 juta ton. Sebaliknya Teluk Meksiko diselamatkan oleh penerapan dan pengawasan pelaksanaan peraturan yang ketat. Sampah yang menggelontor di teluk itu tidak hanya berkurang dari 1,4 juta ton pada 1973, tetapi tercatat nol ton pada 1979.
Tampaknya, kalkulasi EPA di tahun 1980 jauh meleset. Penurunan yang diperkirakan itu tak pernah terwujud. Kini, setiap tahun jumlah sampah yang dibuang dan mengalir ke seluruh lautan dunia tetap berkisar di angka 8 juta ton (Kompas.id, 2/12/2018), dan untuk sampah plastik saja, lautan bumi telah menampung 150 juta ton.
Dari segala jenis sampah, plastik memang persoalan paling besar yang dihadapi semua negara. Sekitar 5 triliun potongan sampah plastik berada di laut seluruh dunia saat ini. Ini jumlah yang tak main-main. Jika setiap manusia di Bumi mampu memungut 1.020 potongan plastik, barulah lautan di seluruh penjuru dunia bersih dari plastik.
Plastik dan berbagai jenis sampah lainnya merupakan konsekuensi dari pemenuhan kebutuhan hidup kita sebagai manusia modern terhadap pangan, sandang, dan sebagainya yang tak bisa kita produksi sendiri. Maka, manusia bergantung pada produk-produk industri yang berbahan atau dikemas plastik.
Kabar baiknya, kini kita makin sering mendengar, gaung kesadaran kian kencang dari semua kalangan: pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk membersihkan sampah dan mengelolanya dengan amat bertanggung jawab. (YNS)