logo Kompas.id
Arsip KompasPasang Surut Akses Pendidikan
Iklan

Pasang Surut Akses Pendidikan

Mari menoleh sekitar lima dasawarsa ke belakang pada awal masa pemerintahan Orde Baru. Jauh sebelum mutu pendidikan dipolemikkan dengan hajatan ujian nasional, bangsa ini pernah berkutat soal akses pendidikan.

Oleh
Nasrullah Nara
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QYGk3sfsa5nvqTwmC-Rozm7lExg=/1024x674/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2FAHM007-BW-19720302-I-15_1576698891.jpg
Kompas

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin mengadakan pertemuan dengan orang tua murid, guru-guru, dan para pelajar di Gedung Jakarta Theater untuk membicarakan masalah pendidikan di ibu kota. Foto dan berita ini dimuat Kompas, Jumat (3/3/1972).

Lupakan sejenak rencana penghapusan ujian nasional. Mari menoleh sekitar lima dasawarsa ke belakang pada awal masa pemerintahan Orde Baru. Jauh sebelum mutu pendidikan dipolemikkan dengan hajatan ujian nasional, bangsa ini pernah berkutat soal akses pendidikan.

Harian Kompas (19/12/1972) mewartakan ledakan jumlah lulusan sekolah dasar (SD) yang tidak tertampung pada sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP). Jumlah murid SD yang lulus tahun itu sekitar 1,34 juta orang, padahal daya tampung SLTP hanya 807.000 murid. Fenomena ini merembet ke jenjang yang lebih tinggi. Pelajar yang lulus SLTP tahun itu sekitar 512.000 orang, sementara SLTA hanya sanggup menampung 138.000 murid.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000