Pada tahun 1969, Korsel masih berkutat dengan masalah perang dingin dengan Korea Utara (Korut) setelah perang Korea (1950-1953). Korupsi dan nepotisme masih jadi masalah.
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
Republik Korea pada 1969 diprediksi mencapai kemajuan ekonomi dalam 20 tahun berikutnya. Pada tahun 1989, pendapatan per kapita diperkirakan 3.000-an dollar AS, setara dengan Kanada tahun 1969. Faktanya, berdasarkan data Bank Dunia, pendapatan per kapita tahun 1989 jauh di atas perkiraan, yaitu 5.737 dollar AS.
Harian Kompas 14 Januari 1969 melaporkan, Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel) saat itu dipimpin Presiden Park Jeong-hee (1962-1979). Pada tahun 1969, Korsel masih berkutat dengan masalah perang dingin dengan Korea Utara (Korut) setelah perang Korea (1950-1953). Korupsi dan nepotisme masih jadi masalah.
Anggaran negara sebagian besar (28,4 persen) terserap untuk anggaran pertahanan. Masalah yang menghambat kemajuan ekonomi lainnya adalah hanya 12 persen tanah yang dapat digarap, iklim jelek, padatnya penduduk yang sebanyak 31 juta tahun 1969, dan kurangnya protein dalam makanan. Sumber mineral, tenaga hidrolik, dan industri berat berada di wilayah Korut.
Untuk memajukan ekonomi, Park Jeong-hee melaksanakan rencana lima tahun, 1966-1971. Pembangunan menitikberatkan pada pencukupan pangan, peningkatan produksi pertanian, industrialisasi besi dan baja, pendirian pabrik pupuk dan pertambangan, mendorong penanaman modal asing, peningkatan teknologi, dan pembatasan kelahiran. Selain itu, juga dilakukan perbaikan dan penambahan panjang jalan.
Watak bangsa Korea juga mendorong kemajuan ekonominya. Secara ekonomi, Korsel mirip dengan Taiwan yang juga maju, tetapi wataknya lebih mirip orang Jepang yang praktis, keras kepala, dan agresif. Orang Korea punya reputasi sebagai bangsa yang bekerja keras, tetapi dinamis menghadapi situasi dunia.
Hasilnya, jika tahun 1969 pendapatan per kapita Korsel baru 243 dollar AS, tahun 2018 pendapatan per kapitanya sudah mencapai 31.363 dollar AS, sesuai data Bank Dunia. Sekadar perbandingan, tahun 1969 pendapatan per kapita Indonesia 75 dollar AS. Tahun 2018, pendapatan per kapita Indonesia 3.894 dollar AS. (BUR)