logo Kompas.id
Arsip KompasSistem Korespondensi dan...
Iklan

Sistem Korespondensi dan Keamanan Jadi Soal

Kasus penipuan di 10 kedubes asing mencerminkan sistem keamanan yang longgar di semua kedubes asing saat itu.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lZAPMtTw4NRYyYfrKbo5dtZ_cd0=/1024x625/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2FGIR005-BW-19740118-I-08-1_1579646977.jpg
KOMPAS/AVENT KUANG

Menteri Luar Negeri  Adam Malik  mengundang para duta besar/kepala  perwakilan negara asing di Jakarta terkait  jaminan keselamatan pribadi dan para diplomat asing. Foto ini termuat  di Kompas 19 Januari 1974.

Kasus penipuan yang dialami 10 kedutaan besar asing di Jakarta, seperti diberitakan harian Kompas edisi Rabu, 22 Januari 1969, memunculkan perasaan heran. Kok bisa, ya, sampai 10 kedutaan besar asing di Jakarta terkena tipu seorang pemuda tamatan sekolah menengah pertama, berusia 20 tahun?

Pemuda berinisial S yang hanya berbekal surat palsu atas nama Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI) itu berhasil mendapatkan pinjaman film secara berturut-turut dari 10 kedubes asing di Jakarta. Alasannya, film hendak diputar untuk umum tanpa pungutan biaya. Namun, yang dilakukan pemuda itu justru menjual setiap rol film dengan harga antara Rp 200 dan Rp 400 kepada tukang loak.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000