The Beatles, grup musik Inggris, menjadi tren saat itu. Operasi penertiban terhadap musik dan atribut The Beatles Menjelang pergantian dari Presiden Soekarno ke Pejabat Presiden Soeharto
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
Menjelang pergantian dari Presiden Soekarno ke Pejabat Presiden Soeharto 12 Maret 1967, operasi terhadap atribut The Beatles masih berlangsung. Penertiban atribut yang sempat terekam dalam pemberitaan adalah penyitaan rambut palsu The Beatles.
Potongan rambut The Beatles, grup musik Inggris, menjadi tren saat itu hingga beberapa tahun berikutnya. Anak-anak muda meniru model rambut poni tersebut baik dengan rambut asli maupun dengan rambut palsu seperti dilakukan pemuda di Cicadas, Bandung. Petugas dari Kesatuan Kujang pada 22 Januari 1967 menyita rambut palsu model The Beatles yang dipakai pemuda Cicadas itu.
Operasi penertiban terhadap musik dan atribut The Beatles ini dilakukan oleh pemerintahan Soekarno. Salah satu kasus yang terkenal adalah ketika grup musik Koes Bersaudara ditahan pada 29 Juni 1965 dengan tuduhan melanggar Penetapan Presiden Nomor 11 Tahun 1963 tentang Pemberantasan Kegiatan Subversi karena memainkan musik The Beatles. Namun, Kejaksaan Tinggi Jakarta akhirnya mendeponir atau mengesampingkan kasus Koes Bersaudara pada 11 Mei 1966. Mereka boleh tampil kembali (Kompas, 16 Mei 1966).
Selain di Indonesia, pelarangan terhadap model rambut yang fenomenal ini juga dilakukan negara-negara lain. Pemerintah Lebanon melarang pemuda berambut model The Beatles masuk ke Lebanon (Kompas, 27 Februari 1967). Pemerintah Yunani melarang pemudanya meniru rambut model The Beatles, termasuk turis yang akan masuk Yunani (Kompas, 22 Mei 1967).
Pemerintah Bulgaria melarang pemain bola basket dalam Piala Eropa meniru model rambut The Beatles (Kompas, 19 Februari 1968). Larangan seperti itu akhirnya terbukti dalam sejarah tidak ada gunanya dan dunia masih menikmati musik The Beatles hingga kini.