logo Kompas.id
Arsip KompasKeberpihakan pada Sekolah...
Iklan

Keberpihakan pada Sekolah Kejuruan

Pemda Jawa Tengah melarang pendirian sekolah menengah atas (SMA) swasta baru. Kebijakan itu dilakukan karena SMA-SMA swasta di Jawa Tengah sudah terlalu banyak.

Oleh
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NVVWvqez1uQfz1i_WooWZxKwP0Y=/1024x811/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FMURID-STM-GRAFIKA1-04_1584916610.jpg
KOMPAS/JB SURATNO

Aktivitas siswa sebuah Sekolah Teknik Menengah (STM) Grafika di Jakarta, 23 Maret 1988. Kini, STM dikenal dengan nama sekolah menengah kejuruan (SMK).

Jauh sebelum Presiden Joko Widodo mendorong sekolah menengah kejuruan atau SMK sebagai upaya mengatasi pengangguran, keberpihakan pemerintah pada pendidikan vokasi sudah muncul sejak dekade 1970-an. Di Jawa Tengah tidak diizinkan lagi pendirian SMA swasta yang baru, kecuali sekolah tersebut diarahkan ke sekolah kejuruan.

Harian Kompas edisi 23 Maret 1972 mewartakan, lulusan SMA swasta di Jawa Tengah meluber tanpa diimbangi dengan mutu. Bersamaan dengan itu dimulai penjurusan sekolah-sekolah umum pada sekolah-sekolah komprehensif. Presiden Soeharto pun mendorong sekolah sebagai penyedia angkatan kerja yang memiliki kecakapan khusus. Menyiasati keterbatasan anggaran, sekolah bersinergi dengan industri (Kompas, 28/3/1972).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000