Langit Indonesia Bersih "Kutu Y2K" (Arsip Kompas)
Indonesia merayakan bebasnya sistem jaringan komputer dari risiko "millenium bug", gagalnya sistem akibat kesalahan perangkat lunak dalam perubahan angka tahun 1999 ke 2000.
*Artikel berikut ini pernah terbit di Harian Kompas edisi 2 Januari 2000. Kami terbitkan kembali dalam rubrik Arsip Kompas.id untuk mendampingi perilisan Narasi Fakta Terkurasi, aset NFT perdana Harian Kompas.
Jakarta, Kompas -- Langit Indonesia betul-betul bersih "kutu" Y2K begitu roll-over kedua tahun 1999 ke tahun 2000 bergulir pukul 24.00/00.00 UTC atau 07.00 WIB berlalu dengan aman, Sabtu (1/1). Tepuk riuh bergema di National Y2K-Air Traffic Management Center (NY2K-ATMC) yang berpusat di gedung menara Bandara Soekarno-Hatta, begitu tayangan jam digital layar monitor radar Hughes menunjuk pukul 07.00 WIB lewat satu menit.
Pada waktu bersamaan di belahan Bumi lain, Amerika Serikat menyatakan langit negara adikuasa ini juga bersih dari millennium bug.
Tujuh jam sebelumnya, indikator langit RI bersih sudah dirasakan Pusat Masalah Komputer Tahun (MKT) 2000 Indonesia tersebut pada roll-over pertama pukul 24.00 WIB, saat pergantian tahun bergulir di wilayah barat Indonesia. Pusat MKT 2000 secara simultan juga menerima masukan dari sub NY2K-ATMC Polonia (Medan), dan sebelumnya masukan dari sub NY2K-ATMC Ngurah Rai (Bali), dan Sam Ratulangi (Manado) yang dikelola Angkasa Pura I yang memonitor wilayah udara Indonesia timur. Angkasa Pura II mengelola sembilan bandara di wilayah barat.
Baca juga: Ramalan Bencana Komputer 2000
"Begitu di Selandia Baru dan Australia tidak ada masalah, saya yakin di Indonesia juga tidak akan timbul masalah millennium bug yang kita semua khawatirkan," ujar Ir Risman Nuryadin, Manajer Bidang Operasi dan Teknik Angkasa Pura II yang dengan rekan- rekannya bertanggung jawab soal MKT 2000. Kedua negara tetangga, Fiji dan Papua Nugini yang lebih dahulu menembus waktu tahun baru, juga langsung memberi masukan ke Jakarta.
"Semua kondisi peralatan tidak ada masalah, semua berjalan normal. Bahkan contingency plan route domestik maupun internasional sudah dicabut, dan sudah kembali ke rute normal," jelas Ariyadi, Humas Angkasa Pura I memberi informasi kepada Kompas melalui telepon genggam mengenai situasi 13 bandar udara yang dikelola BUMN ini selepas roll-over kedua.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Abdulgani yang ditemui Sabtu pukul 00.30 di Crisis Center Garuda sekaligus pusat informasi Y2K Garuda menjelaskan, pada waktu roll-over terdapat 37 penerbangan domestik termasuk masing-masing dua ke Jepang dan Australia, terbang dengan prosedur normal. "Tidak perlu menggunakan contingency plan sebab semua berjalan normal," ujarnya.
Terbang lintas
Secara terpisah, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, selaku Ketua Kelompok Kerja Penanggulangan MKT 2000, pada Sabtu (1/1) pukul 01.00 dini hari, di Posko Nasional Transisi 2000 Gedung Sapta Pesona Departemen Pariwisata Seni dan Budaya juga menyebutkan, sektor-sektor yang tergolong kritis terhadap masalah komputer tahun 2000 melewati pergantian tahun dengan aman, tanpa mengalami gangguan pada sistem berbasis komputernya. Sektor itu meliputi sektor kelistrikan, transportasi, telekomunikasi, minyak dan gas, dan perbankan.
Begitu pula dengan kilang, depo dan sistem distribusi migas yang dikelola Pertamina, semua berfungsi baik. Hal sama dilaporkan Ditjen Perhubungan Udara untuk sistem navigasi dan komunikasi di bandara di seluruh Indonesia.
Di bidang perbankan dan pasar modal, Poskonas Transisi 2000 mendapat laporan bahwa sistem informasi atau komputer dan komunikasi juga tidak mengalami gangguan. Khusus untuk bidang perbankan, lanjut Agum, masih harus diuji keandalannya melayani pelanggan secara penuh.
Kompas mencatat sekitar pukul 22.00 WIB Jumat (31/12), atau sejam setelah kesepakatan waktu ICAO (International Civil Aviation Organisation) pukul 14.00 UTC (21.00 WIB) diberlakukan Contingency Plan, ada sembilan pesawat berbagai maskapai asing over flying (terbang lintas) di wilayah udara Indonesia, juga terbang dengan prosedur normal, kecuali terbang pada contingency plan route A585 dan A464 serta A576 menuju ke atau dari Australia dengan ketinggian bervariasi antara 33.000 kaki hingga 37.000 kaki.
Beberapa menit sebelumnya, Abdulgani melapor kepada Menteri Perhubungan Agum Gumelar melalui telepon bahwa seluruh penerbangan luar negeri ke Australia dan Tokyo normal. "Roll-over berjalan lancar, tanpa menggunakan contingency plan. Semua tes yang dilakukan berjalan baik dan lancar dari stasiun-stasiun di Australia, Tokyo, Hongkong, Kuala Lumpur, Singapura," jelas Abdulgani.
Begitu pula 21 kantor Garuda dari Sabang sampai Merauke tidak mengalami masalah maupun kendala menyangkut Y2K. Demikian pula semua sistem internal yang antara lain menyangkut masalah reservasi, semua berjalan lancar.
Menjawab Kompas, Abdulgani mengatakan, Garuda mengeluarkan biaya 40 juta dollar AS untuk MKT 2000. Namun yang benar-benar menyangkut "kutu" Y2K hanya menelan 2,5 juta dollar, sisanya adalah untuk pergantian (replacement) alat yang sudah siap Y2K serta pengadaan alat baru.
Pesawat Boeing 747 Japan Air Lines yang mendarat di Soekarno-Hatta pukul 23.15 WIB dari Bandara Ngurah Rai dalam penerbangannya ke Jepang, menjadi pesawat terakhir melakukan pendaratan di Bandara Soekarno-Hatta hari Jumat (31/12), menjelang pergantian tahun.
Baca juga: Ramalan Akhir Dunia
Sekaligus jumbo 747 tersebut menjadi pesawat pertama lepas landas dari Cengkareng pada tahun 2000, yakni pukul 01.11 WIB Sabtu (1/1) menuju Bandara Kansai. Menyusul 24 menit kemudian DC-10 Japan Air Lines lepas landas menuju Narita sebagai pesawat kedua lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, yang sekaligus menandai saat itu langit Indonesia bersih "kutu" Y2K.
Pagi harinya, Sabtu pukul 09.00, sebuah pesawat angkut supersonik Concorde milik Air France mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Concorde itu membawa 100 penumpang yang turun untuk berbelanja di pertokoan bandara. "Mereka berada dua jam di sini dan disuguhi tarian-tarian tradisional," ungkap Risman Nuryadin. Pesawat Air France itu terbang dari Paris dan mampir di Singapura sebelum mendarat di Jakarta dalam Millennium Flight ke berbagai negara. Dari Jakarta, pesawat kemudian terbang ke Hongkong.
Bebas genangan air
Sebelumnya, pesawat Boeing 737 Garuda Indonesia lepas landas pukul 06.01 WIB tujuan Surabaya menjadi pesawat ketiga, sekaligus pesawat nasional pertama berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada tahun 2000. Berturut-turut menyusul kemudian F-28 Merpati Nusantara Airlines pukul 06.12 ke Palangkaraya, Boeing 737-200 Mandala Airlines pukul 06.15 ke Surabaya, F-28 Garuda pukul 06.41 ke Pontianak.
Pesawat Royal Jordanian menjadi pesawat maskapai asing pertama lepas landas setelah langit RI dinyatakan bersih Y2K bug pukul 07.00, disusul Airbus A330 Cathay Pacific menuju Hongkong menggunakan rute udara normal.
Sedangkan pesawat pertama yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta adalah Boeing 737 Garuda Indonesia dari Surabaya. Roda-rodanya menyentuh landasan pukul 06.56 WIB.
Sementara itu, genangan air yang selama dua hari menghambat perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta dan mengganggu jadwal penerbangan, karena jalan akses ke bandara tergenang air 1,5 meter, sudah mulai surut. Jumat (31/12) malam, mobil sedan sudah bisa menembusnya. Sabtu dini hari jalan akses sudah bebas genangan, sehingga melancarkan lalu lintas ke dan dari bandara. (ds/yun)
Arsip Kompas bagian dari ekshibisi “Indonesia dalam 57 Peristiwa”, 28 Juni 2022.