BEKASI, KOMPAS — Sebagian ruas Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu atau Becakayu akhirnya mulai dioperasikan. Proyek itu sudah mengantongi surat perintah mulai kerja sejak 1996, tetapi terhenti pada 1997 akibat krisis moneter.
Pada pekan pertama pengoperasian, masyarakat bisa menggunakan ruas jalan tol penghubung Kota Bekasi dan Jakarta secara gratis. ”Mulai besok (Sabtu ini) Becakayu yang panjangnya 8 kilometer sudah bisa dipakai. Jalan tol ini dapat mengurai kemacetan yang telah bertahun-tahun terjadi. Proyek Jalan Tol Becakayu ini sudah berhenti selama 21 tahun,” kata Presiden Joko Widodo saat meresmikan operasional jalan tol di Kelurahan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/11).
Tiang-tiang yang sebelumnya terbengkalai tidak terlihat lagi sejak PT Waskita Toll Road mengakuisisi PT Kresna Kusuma Dyandra Marga dan memulai pengerjaan jalan tol pada awal 2015. Sejak itu, pembangunan jalan tol yang terbengkalai itu kembali dilakukan. Sebagian orang tidak yakin jalan tol ini bisa diselesaikan. ”Dua tahun lalu, enggak percaya (bisa diselesaikan). Ini (bisa) rampung kan, sudah,” kata Presiden.
Ruas yang mulai dioperasikan adalah Seksi 1B dan 1C, menghubungkan Cipinang dan Jakasampurna. Jalan tol ini dibangun dengan konstruksi layang di sisi kanan dan kiri Sungai Kalimalang di Jakarta Timur dan Bekasi.
Ruas Jalan Tol Becakayu terdiri dari tiga ruas, yakni Seksi IB-C sepanjang 8,4 km, Seksi IIA membentang 4,1 km, dan Seksi IIB sepanjang 7,8 km. Setelah meresmikan operasional jalan tol, Presiden pun mencoba melewatinya.
Ikut mendampingi Presiden, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Selesai pada 2019
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menargetkan semua seksi Jalan Tol Becakayu selesai pada 2019. Pelaksana pembangunan sedang berkonsentrasi pada dua seksi berikutnya. Pembebasan lahan tetap menjadi perhatian.
Nilai investasi proyek jalan tol ini Rp 8,5 triliun untuk 16 km (Bekasi Barat) dari total 23,8 km. Adapun konsesi pengelolaan jalan tol itu selama 40 tahun sejak terbitnya surat perintah mulai kerja (SPMK) pada 1996.
Becakayu yang menjadi alternatif masyarakat menuju Jakarta atau Bekasi akan menambah jaringan jalan tol Jabodetabek. Becakayu segera tersambung dengan Jalan Tol Wiyoto Wiyono dan Jakarta-Cikampek.
Menurut Basuki, surat keputusan tarif seksi 1 Jalan Tol Becakayu, yakni Rp 14.000 untuk kendaraan golongan 1 telah ditandatangani. Tarif tersebut bersifat merata, bukan berdasarkan proporsional jarak.
Telah diajukan
Direktur Utama Waskita Toll Road Herwidiakto mengatakan, rencana untuk melanjutkan Jalan Tol Becakayu sampai Tambun telah diajukan ke BPJT. Jika Jalan Tol Becakayu dapat diteruskan sampai Tambun dan terkoneksi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek bisa dikurangi.
”Prediksi kendaraan yang lewat di Jalan Tol Becakayu sekitar 29.000 unit per hari. Namun, kalau diperpanjang sampai Tambun, kendaraan yang lewat bisa meningkat sampai 41.000 unit per hari,” kata Herwidiakto.
Rini menjelaskan, PT Waskita Karya (Persero) Tbk diminta untuk lebih berperan sebagai kontraktor dan investor. Sementara operator jalan tol merupakan fokus dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Karena itu, jalan tol yang dibangun Waskita Karya akan dijual kepada pihak lain, entah sesama badan usaha milik negara atau perusahaan swasta.
”Memang, jalan tol kalau sudah selesai 1 atau 2 seksi, selain bisa dicoba juga bisa memberikan pendapatan. Maka, makin cepat dibuka akan berdampak pada arus kas perusahaan. Harga penjualannya pun nanti bisa lebih bagus,” kata Rini.
Selain itu, menurut Rini, masih banyak ruas jalan tol yang perlu dibangun untuk beberapa tahun ke depan, antara lain untuk Trans-Jawa yang ditargetkan dapat tersambung hingga Banyuwangi pada 2019. Dengan kebutuhan pendanaan yang besar untuk berbagai ruas jalan tol lainnya, penjualan ruas jalan tol bisa menjadi pilihan.
Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, semua konsesi jalan tol milik Waskita Toll Road dapat dibeli. Strategi divestasinya beragam, yakni dijual satu per satu, seperti Jalan Tol Becakayu dan Pejagan-Pemalang atau dijual beberapa ruas dijadikan satu. ”Penjualan dilakukan supaya kami bisa membangun lagi,” ujarnya. (NDY/NAD)