Beberapa pembaca mengatakan bahwa mereka mengira itu foto kecelakaan, alias jatuhnya helikopter tersebut mengingat posisinya miring dan baling-balingnya tampak diam tidak berputar.
Demikian pula pada 2005 saat berlangsung peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika, Perdana Menteri Jepang Junichiro Koizumi terpotret sedang berkedip sehingga dalam fotonya dia tampak memejamkan mata. Foto yang asli bukan hasil rekayasa ini tentu tidak layak dipakai sebagai publikasi karena mengesankan Koizumi tidur.
Mata manusia normal tidak bisa menangkap titik saat Koizumi memejamkan mata, tetapi kecepatan rana yang tinggi telah membekukan sebuah titik dari berkedipnya Koizumi.
Sekitar 30 tahun yang lalu, fotografer Steve Ringman telah membuat foto yang sangat terkenal, yaitu adegan Presiden AS Ronald Reagan terbahak-bahak, sementara di sebelahnya Ratu Elizabeth terdiam. Ini adalah foto multitafsir yang terjadi berkat kesigapan Ringman menangkap adegan dengan kameranya.
Realitas yang terjadi adalah Ratu Elizabeth memaparkan sebuah lelucon dalam pidatonya. Semua orang tertawa, termasuk Sang Ratu dan Ronald Reagan. Tepat saat Ratu Elizabeth berhenti tertawa dan akan melanjutkan pidatonya, sementara Reagan masih menyisakan tawa, Ringman memotret. Jadilah sebuah adegan unik dalam saat sangat sempit, sampai tidak ada fotografer lain yang mendapatkan adegan tersebut.
Beberapa waktu lalu beredar foto Presiden AS Barrack Obama sedang memandangi seorang wanita. Banyak orang mengolok-olok foto itu. Realitas asli foto itu mungkin Obama sedang memandang sekeliling dan ada seorang fotografer memotret tepat saat pandangan Obama jatuh pada seorang wanita. Maka, jadilah adegan itu permanen.
Fotografi punya kekuatan mengalahkan kecepatan mata manusia dalam melihat. Namun, apabila digunakan dengan cara yang tidak tepat, kelebihan fotografi itu mudah dibelokkan menjadi sebuah hal yang negatif.