Liburan Rasa Ibu Kota
”Kalau mau ke Ancol, para tamu bisa berjalan kaki sekitar lima menit menuju pintu masuk Marina yang berada di belakang hotel. Tamu-tamu biasanya paling banyak memilih untuk mengunjungi Dunia Fantasi (Dufan), Sea World, dan wahana lain yang ada di Ancol,” ujar Paundra Hanutama, Marketing Communications Manager Aston Marina Jakarta, saat ditemui, Rabu (3/1).
Hotelnya, kata Paundra, memang sudah biasa menjadi pilihan keluarga yang memilih untuk berlibur di dalam kota ala staycation. Oleh karena itu, Aston juga mengemas paket khusus untuk menarik minat mereka yang ingin berlibur sambil bersantai di hotel. Paket lengkap, Aston Fun Package, dibanderol seharga Rp 1.080.000, sudah termasuk tiket masuk ke Sea World dan Alive Museum di Ancol.
Sementara setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu, pihaknya, ujar Paundra, juga menyediakan fasilitas permainan rumah balon dan menu makanan untuk anak-anak. Selain itu, para tamu bisa menikmati sejumlah fasilitas lain di hotel berkonsep kondominium hotel (kondotel) ini, seperti kolam renang, jacuzzi, spa, pusat kebugaran, dan dining restaurant. Dengan kamar-kamar berbasis kondominium, para tamu bisa menikmati ruang menginap yang relatif luas untuk keluarga, mulai dari 46, 60, hingga 100 meter persegi dengan jumlah kamar tidur 1-3 unit.
”Banyak tamu bilang mereka malas ke luar negeri karena perjalanannya panjang. Jadi, mereka pilih liburan di Jakarta saja. Agar tidak bosan, tahun ini kami berencana mengganti tujuan wisata paket Aston Fun Package dari Sea World dan Alive Museum di Ancol menjadi tiket masuk ke Jakarta Aquarium di Neo Soho dan Bounce Street Asia atau trampoline park di Kelapa Gading,” tutur Paundra.
Strategi serupa dilakukan Hotel Santika TMII yang berlokasi di pintu masuk utama kawasan wisata edukasi dan budaya tersebut. Saat ditemui, Jumat lalu, Istighfarati Hellyana Putri dari Humas Hotel Santika TMII menyebutkan, pihaknya juga membuat paket-paket khusus keluarga untuk menyambut momen liburan sekolah atau libur nasional lain, semacam perayaan akhir tahun.
Harga paket menginap itu biasanya sudah termasuk tiket masuk gratis ke beberapa wahana kunjungan wisata di TMII. Pengunjung cukup membayar harga sewa kamar, yang langsung akan digabung (bundling) dengan harga tiket kunjungan tersebut. Akan tetapi, tidak semua kamar dimasukkan ke dalam program promosi.
Total terdapat 124 kamar dengan rentang harga mulai dari Rp 878.000 untuk kamar biasa hingga Rp 4,7 juta untuk kamar jenis penthouse yang terdiri dari satu kamar utama dan dua kamar tambahan. Kebanyakan penyewa penthouse juga dari kalangan keluarga, terutama saat masa liburan, selain para penyewa dari kalangan pebisnis.
Dekat mal
Selain dekat dengan lokasi wisata, sejumlah tempat menginap yang biasanya juga digemari para staycationer adalah hotel-hotel yang berada tak jauh dari sejumlah lokasi atau pusat perbelanjaan. Tak hanya menjadi tujuan berbelanja, di lokasi mal juga biasanya terdapat beragam fasilitas permainan dan area wisata kuliner yang menjadi tujuan utama keluarga-keluarga kaum urban saat liburan.
Kalaupun tak terkoneksi langsung antara bangunan hotel dan gedung tempat mal berada, pihak hotel menyediakan kendaraan antar jemput gratis ke pusat perbelanjaan di dekat hotel, seperti dilakukan Hotel Mandarin Oriental yang berlokasi di area yang sama dengan mal Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.
”Kami menawarkan paket kamar weekend staycation mulai harga Rp 1,9 juta ++ per kamar per malam. Harga itu sudah termasuk antar jemput gratis ke pusat perbelanjaan di dekat hotel dan juga sarapan untuk dua orang dewasa dan dua anak di bawah usia 12 tahun. Tak lupa juga kami menyediakan fasilitas akses internet berkecepatan tinggi,” kata Nadia K Tika, Assistant Communications Manager Mandarin Oriental Jakarta.
Kalaupun para tamu hanya ingin menghabiskan waktu mereka berkumpul bersama keluarga, hotel yang terletak di kawasan elite dan jantung kota Jakarta ini juga memberikan sejumlah fasilitas memadai, mulai dari area fitness dan wellness dengan kolam renang luar ruang, pusat kebugaran 24 jam, hingga spa dengan berbagai perawatan pijat.
Selain itu, Hotel Mandarin Oriental juga menjadi lokasi strategis untuk menikmati pemandangan sekeliling Jakarta dilihat dari ketinggian, salah satunya area Bundaran HI dengan Patung Selamat Datang yang ikonik. Pemandangan indah seputar kota Jakarta dari ketinggian juga dimiliki Hotel Fairmont yang berada di kawasan tak jauh dari area Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Menurut Manajer Komunikasi dan Pemasaran Hotel Fairmont Sri Utami, untuk harga menginap, mereka juga menetapkan harga promosi, yang terutama ditujukan bagi tamu-tamu keluarga. Untuk Family Fun Package itu, tamu membayar harga normal untuk kamar pertama, sedangkan untuk kamar kedua mereka hanya membayar separuhnya.
”Minimal masing-masing harus menginap dua malam. Kalau tipe kamar tidak ditentukan. Sesuai kebutuhan dan budget. Silakan saja mau memilih kamar yang tipe apa. Paket ini sudah berlangsung sejak tahun lalu sampai awal April mendatang. Paket ini memang sengaja kami sediakan, termasuk untuk tamu-tamu keluarga jenis staycationer,” ujar Sri.
Hotel Fairmont berada tak jauh dari dua mal besar di kawasan Senayan, yaitu Plaza Senayan dan Senayan City. Dari dan menuju Plaza Senayan bahkan terdapat akses koneksi langsung bawah tanah, yang pastinya sangat nyaman dilalui para tamu tanpa khawatir berpanas-panas atau bahkan kehujanan.
Sementara itu, untuk membuat betah anak-anak, pihak Fairmont menyediakan sejumlah fasilitas kegiatan dan tempat bermain, terutama di saat-saat akhir pekan. Salah satunya aktivitas di sudut khusus yang termasuk dalam program Sunday Brunch. Sudut kegiatan anak-anak itu dilengkapi dengan fasilitas permainan untuk toddler (anak usia 1-3 tahun).
Juga ada beragam aktivitas permainan, seperti melukis wajah dan kuku jari tangan (face and fingers painting), yang tentu saja didampingi karyawan khusus. Sementara di dalam restoran disediakan satu meja yang menyajikan kue-kue, manisan, fountain dew, dan cokelat, serta dilengkapi dengan pajangan figur-figur pahlawan super yang dikenal dan digemari anak-anak.
Saat ditanya apakah keberadaan para staycationer sudah terbilang bisa diandalkan untuk menggenjot tingkat okupansi hotel, terutama di tengah persaingan ketat seperti saat ini, rata-rata pihak pengelola hotel yang Kompas temui sedikit membenarkan. Meski demikian, rata-rata kenaikannya masih belum terlalu tinggi, masih dalam kisaran di bawah 30 persen, terutama di momen menjelang pergantian tahun.
”Kalau tamu dari pebisnis atau instansi pemerintah yang jadi langganan kami biasanya mereka tak hanya menyewa kamar, tetapi juga fasilitas meeting dan ruang pertemuan. Sementara kalau tamu biasa, kan, sebatas menyewa kamar, kecuali untuk kepentingan atau event tertentu, seperti saat menggelar acara pesta pernikahan,” ujar Istighfarati.
(WISNU DEWABRATA/SRI REJEKI/FRANSISCA ROMANA NINIK)