Serba Hitam dari Dunia Hiburan
Dari busana serba hitam di karpet merah hingga pidato penerimaan piala, mereka menyerukan dukungan terhadap korban serta perlawanan atas pelecehan seksual di Hollywood dan sejumlah tempat lain di dunia.
Sekitar dua jam sebelum acara dimulai di The Beverly Hilton, Beverly Hills, California, Minggu (7/1) malam waktu setempat atau Senin pagi WIB, para bintang berparade di atas karpet merah dalam balutan busana serba hitam. Tak sedikit yang menyematkan pin bertuliskan ”Time’s Up” di kostum mereka.
Senin pekan lalu, inisiatif Time’s Up muncul dipelopori ratusan aktris, agen, penulis, sutradara, dan eksekutif dunia hiburan untuk melawan pelecehan seksual di seantero negeri. Aktris Hollywood, di antaranya Ashley Judd, Eva Longoria, America Ferrera, Natalie Portman, Emma Stones, Kerry Washington, dan Reese Witherspoon, turut membidani kelahiran inisiatif itu. Secara khusus, seperti dilaporkan The Hollywood Reporter, Witherspoon meminta Arianne Phillips, desainer kostum dan penata gaya (stylist) di sejumlah film, merancang pin tersebut bulan lalu.
Gerakan itu tak berhenti pada kostum. Delapan aktris muncul dengan menggandeng aktivis sebagai tamu mereka guna menarik perhatian lebih luas atas isu pelecehan seksual dan ketidaksetaraan jender dalam segala spektrum profesi. Mereka di antaranya Michelle Williams yang muncul bersama Tarana Burke, direktur senior lembaga nirlaba Girls for Gender Equity dan pelopor gerakan #MeToo; Meryl Streep menggandeng Ai-jen Poo, Direktur National Domestic Workers Alliance; dan Emma Watson berjalan bersama Marai Larasi, Direktur Eksekutif Imkaan, jaringan organisasi Inggris yang bekerja untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan minoritas dan kulit hitam.
”Ada sesuatu tentang munculnya para perempuan Hollywood ini. Ada dinding kebisuan di sekeliling kekerasan terhadap perempuan,” ujar Larasi, seperti dikutip The New York Times.
Golden Globe 2018 dilatari laporan The New York Times, 5 Oktober 2017, tentang dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Harvey Weinstein, produser serta salah satu pendiri Miramax Films dan The Weinstein Company. Menurut laporan itu, Weinstein melakukan pelecehan seksual selama 30 tahun terhadap banyak aktris serta perempuan pegawai Miramax dan Weinstein Company. Lebih dari 80 perempuan dalam industri film lalu bermunculan dan mengungkapkan perlakuan buruk Weinstein yang mereka alami.
Keberanian mereka lalu memicu sejumlah perempuan lain membagikan pengalaman pelecehan seksual atau pemerkosaan yang mereka alami di media sosial dengan tagar #MeToo.
Hari baru
Wawancara terhadap para aktris di karpet merah yang biasanya diwarnai pertanyaan ”Busana rancangan siapa yang Anda kenakan?” menjadi apa alasan Anda memakai gaun hitam. ”Saya kira orang sekarang sadar tentang ketidaksetaraan kekuasaan dan hal itu menyebabkan pelecehan. Pelecehan terhadap industri kita sendiri. Kami ingin memperbaikinya dan kami merasa berbesar hati akan garis hitam tebal yang membedakan dulu dan sekarang,” kata Streep.
Alison Brie mengatakan, dirinya mengenakan gaun hitam sebagai solidaritas terhadap para perempuan yang berani mengungkapkan pengalaman pelecehan seksual terhadap mereka. ”Saya takjub akan keberanian beberapa orang pada awalnya. Mereka pahlawan,” ujarnya.
Pesan paling kuat disampaikan Oprah Winfrey. Ia merupakan perempuan kulit hitam pertama yang menerima penghargaan Cecil B DeMille Lifetime Achievement Award. Pada pidato penerimaan penghargaan, dia menggarisbawahi gerakan para perempuan Hollywood itu sebagai datangnya hari baru. Gemuruh tepuk tangan, juga standing ovation, menyertai hampir setiap ucapannya.
”Saya ingin semua anak perempuan yang menonton (Golden Globe) tahu, hari baru sudah ada di cakrawala. Saat akhirnya hari itu tiba, semua karena banyak perempuan mengagumkan, banyak yang hadir di sini malam ini, dan para pria fenomenal yang berjuang keras untuk membawa kita pada waktu saat tidak seorang pun harus berkata ’aku juga’ lagi,” katanya.
Tak hanya di dalam perayaan, film yang menjadi pemenang atau nomine Golden Globe 2018 juga menyentuh tema ancaman terhadap pemberdayaan perempuan. Itu di antaranya The Handmaid’s Tale yang meraih Best Series untuk kategori drama televisi dan Big Little Lies yang meraih Best Miniseries or Television Film.
The Handmaid’s Tale berkisah tentang realitas distopia di mana perempuan dipaksa menjadi pelayan ritual seksual oleh majikannya. Adapun Big Little Lies menceritakan tentang kehidupan sekelompok ibu yang memiliki rahasia gelap yang bisa menghancurkan mereka.
Aksi busana serba hitam dan gerakan Time’s Up yang mewarnai Golden Globe Awards 2018 ini memang seakan hanya gestur kecil di tengah lautan kasus pelecehan seksual, tidak hanya di Hollywood atau industri hiburan, tetapi juga dalam beragam profesi. Seperti dikatakan aktor Alfred Molina, mengenakan busana hitam tak akan mengubah apa pun. Namun, dari gerakan kecil itu akan datang gerakan yang lebih besar. (FRANSISCA ROMANA NINIK)