Unjuk Kekuatan Lewat Mode
Sejumlah aktris mengenakan gaun hitam panjang yang anggun, seperti Reese Witherspoon, Nicole Kidman, dan Emma Stone. Gaun hitam tanpa lengan, berpotongan asimetris, dan berhias kristal atau renda mendominasi busana para aktris.
Aktris Allison Brie memilih mengenakan celana slim cigarettes di bawah gaun klasik puffball rancangan Vassilis Zoulias. Hal serupa dilakukan Debra Messing yang memadukan celana panjang hitam dengan tunik penuh hiasan kristal kecil.
”Malam ini adalah malam perempuan memakai celana, jadi saya memilih untuk secara harfiah mengenakan celana,” kata Brie seperti dikutip Vogue.
Aktris lain memilih mengenakan setelan suit. Claire Foy tampak menawan dalam setelan hitam dengan kerah V berpotongan rendah rancangan Stella McCartney. Tak ketinggalan Susan Sarandon yang mengenakan setelan hitam dengan blus putih di dalamnya.
Tidak bombastis
Jarang sekali terlihat busana yang bombastis atau rancangan aneh yang membuat mata membeliak kaget atau mengerutkan kening dan geleng-geleng kepala. Gaun dengan belahan pada paha yang berlebihan dan garis leher yang sangat rendah juga sangat jarang terlihat.
Para polisi mode pun mungkin tidak punya banyak ruang untuk mencela atau menertawakan penampilan para aktris itu. Bukannya tidak ada yang berpenampilan jelek dalam standar mode. Namun, daftar busana terburuk barangkali juga tidak pada tempatnya untuk diutarakan kali ini karena tidak ada yang buruk dalam sebuah bentuk protes atau aksi solidaritas.
Kata-kata yang diucapkan para aktris dan pekerja industri hiburan Hollywood di karpet merah kian menegaskan betapa pentingnya mode kali ini. Aktris Eva Longoria mengatakan, sekarang bukanlah saatnya untuk berputar dan berpose atas nama mode.
Malam penganugerahan Golden Globe itu memang didominasi atmosfer aktivisme. Para aktris menjelaskan sikap mereka saat menjawab pertanyaan mengapa mereka mengenakan busana hitam.
The Guardian menyebut karpet merah Golden Globes 2018 bukan sebuah peragaan busana, melainkan ajang unjuk kekuatan. Media itu mengutip pernyataan Prabal Gurung, perancang busana yang malam itu membuat gaun untuk Kerry Washington dan Issa Rae. ”Mode terbukti menjadi faktor penting dalam mengomunikasikan nilai dan ide yang kuat. Mode memainkan peran krusial dalam menyampaikan pesan. Mode kini tak lagi hanya soal kecantikan dan kemewahan,” ujar Gurung.
Para perancang busana ini bekerja sedemikian rupa untuk memenuhi keinginan para aktris yang ingin tampil anggun dan cantik sekaligus menyampaikan aksi protes. Mereka pun tak ketinggalan mendukung gerakan Time’s Up untuk melawan secara hukum atas pelecehan seksual dan membantu para korban.
Satu fenomena menarik terkait perancang busana ini, sejumlah media melaporkan bahwa tidak ada bintang Hollywood yang mengenakan label Marchesa milik Georgina Chapman. Dia adalah istri produser Harvey Weinstein, tetapi meninggalkan pria itu setelah pada Oktober 2017 muncul tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap puluhan aktris dan pekerja industri hiburan Hollywood selama 30 tahun. Pada Golden Globe sebelumnya, banyak aktris dan model papan atas mengenakan Marchesa.
Meskipun kecil, langkah para aktris saat mengenakan busana serba hitam dalam Golden Globe 2018 dinilai berhasil dalam menyampaikan pesannya. Mereka menjadi bahan pembicaraan, bahkan berhari-hari setelah ajang itu selesai digelar.
Banyak kalangan menantikan apakah langkah menggunakan mode sebagai alat protes yang kuat ini akan diikuti dalam ajang-ajang serupa selanjutnya. Setelah Golden Globe, masih ada acara penghargaan film seperti Academy Awards atau Piala Oscar. Menarik untuk menantikan apa yang akan disampaikan dalam karpet merah Oscar nanti.