logo Kompas.id
Bebas AksesMitos Kemajuan di Balik Angka ...
Iklan

Mitos Kemajuan di Balik Angka Pertumbuhan

Oleh
ARIF NOVIANTO
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1obosKOh1u2Oabg1xh7zkyRuCeU=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F513457_getattachmentd9f5bec2-4ba4-409b-b748-b6bad5c9bfed504840.jpg
Kompas

Kuasa negara-negara di dunia bahkan diurutkan berdasarkan jumlah produk domestik bruto yang dimiliki, seperti dengan dibentuknya kelompok G-8 dan G-20 yang merupakan gabungan negara dengan PDB 8 besar dan 20 besar dunia. Indonesia dengan jumlah PDB tahun 2016 sebesar Rp 12.406,8 triliun menjadi negara dengan PDB terbesar ke-16. Kondisi itu membuat Indonesia bergabung dengan G20. Untuk mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045, pemerintah bahkan menargetkan Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Untuk mencapainya, PDB menjadi tolok ukur. Pemerintahan Joko Widodo berupaya menggenjot PDB Indonesia agar naik 10 kali lipat dan menembus angka Rp 120.000 triliun pada tahun 2045.

Asumsi bahwa pertumbuhan ekonomi sama artinya dengan kemajuan dan naiknya PDB akan membuat kehidupan menjadi lebih baik masih menjadi mantra yang dipercayai oleh para birokrat, politisi, akademisi, ekonom, hingga masyarakat. Akan tetapi, realitas kehidupan yang kita alami tidak sesederhana itu. Pertumbuhan PDB yang melejit tinggi tidak berjalan beriringan dengan meningkatnya kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat. PDB menyederhanakan kompleksitas sosial menjadi angka-angka yang kering dan menekankan pada ekonomi pasar sembari mengabaikan kepentingan manusia, sosial, serta ekologi.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000