Kanazawa
Pukul 15.00
Higashi-chaya
Beberapa chaya masih terawat dan dibuka untuk umum sehingga pengunjung bisa melihat interior rumah yang dibangun lebih dari 100 tahun lalu. Beberapa rumah tua telah diperbarui dan difungsikan sebagai restoran, kafe, dan toko suvenir.
Pengunjung bisa menemukan suvenir khas Kanazawa berupa aneka kerajinan berhias kertas daun emas (gold leaf). Produksi kertas daun emas yang sangat tipis, sepersepuluh-ribu milimeter, ini telah berlangsung sejak abad ke-16.
Terdapat toko tempat membuat sendiri kerajinan bagi pengunjung. Begitu pula es krim emas yang sangat terkenal, bisa dicicipi di tempat ini.
Pukul 17.00
21st Century Museum of Contemporary Art
Museum yang dibuka tahun 2004 ini terletak di pusat kota Kanazawa dan merupakan salah satu museum seni paling populer di Jepang. Selain koleksi karya seniman kontemporer Jepang, museum ini juga menampilkan karya seniman dari sejumlah negara di dunia dalam beragam genre.
Arsitektur museum unik, dengan lingkaran dinding dari kaca yang menghasilkan efek ruang ambigu, semacam lapisan yang bisa dibolak-balik. Ruang pamer terhubung satu sama lain dalam urutan angka yang mengantarkan pengunjung untuk bisa menjelajahi seluruh ruangannya tanpa terlewat.
Pengunjung hanya bisa mengambil gambar di tempat tertentu. Zona pamer lebih banyak terlarang untuk kamera.
Sejumlah pameran tetap berupa instalasi bebas diakses publik tanpa larangan kamera. Salah satunya The Swimming Pool karya Leandro Elrich, berupa kolam yang jika dilihat dari atas terlihat seperti kolam dalam penuh air. Namun, pengunjung bisa masuk ”ke dalam” kolam yang ternyata kering.
Pukul 19.00
Kenroku-en
Primadona pariwisata di Kanazawa adalah taman Kenroku-en yang dinobatkan sebagai satu dari tiga taman paling terkenal di Jepang. Taman ini mulai dibangun tahun 1676 dan perlu waktu sekitar 170 tahun untuk menyelesaikannya. Luasnya lebih dari 10 hektar, dengan beragam pepohonan, kolam, dan air terjun kecil di dalamnya.
Yang paling terkenal adalah yukitsuri atau tali yang terentang dari pucuk pohon ke cabang terbawah, mirip payung, yang melindungi pepohonan itu dari kerusakan akibat salju. Saat malam, lampu menyorotkan sinar ke arah yukitsuri sehingga terlihat menarik.
Meski gelap telah menyelimuti segenap penjuru taman malam itu, masih banyak pengunjung yang memenuhi taman. Suhu mendekati 0 derajat celsius di musim dingin tak mencegah mereka menikmati suasana malam yang syahdu di taman.
Lanskap taman akan berganti seiring dengan perubahan musim di Jepang. Untuk menikmati seluruh taman, perlu waktu sekitar 90 menit.
Pukul 08.00
Nagamachi Bukeyashiki
Ini adalah kompleks perumahan samurai yang masih terpelihara dengan baik. Atmosfer Kanazawa semasa feodalisme masih terasa di kawasan ini berkat rumah-rumah tua, kanal, dan jalanan bebatuan yang nyaris tak berubah selama ratusan tahun.
Di balik gedung-gedung modern di pusat kota, kompleks ini menawarkan sejarah dan tradisi para samurai kelas menengah-atas dari klan Kaga. Ciri khas rumah itu adalah pelapis luar dinding yang terbuat dari jerami, disebut komogake, untuk melindungi dari kerusakan akibat hujan atau kelembaban.
Salah satu yang bisa dikunjungi umum adalah kediaman keluarga Nomura. Di tempat itu pengunjung bisa melihat seperti apa penataan rumah seorang samurai, isi rumahnya, berikut taman indah di bagian belakang.
Rumah-rumah itu masih menjadi hunian sampai sekarang. Area ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar untuk drama televisi karena keindahan dan keunikannya.
Pukul 10.00
Membuat Wagashi
Kanazawa terkenal dengan penganan khas yang disebut wagashi. Sejak dulu kue-kue legit ini dinikmati saat upacara atau festival. Wagashi kemudian disajikan saat upacara minum teh.
Warna-warni dan bentuk wagashi yang cantik menarik orang untuk menikmatinya. Cara-cara kreatif juga terus dikembangkan untuk membuat wagashi semakin diminati, misalnya disesuaikan dengan empat musim di Jepang.
Di sejumlah tempat, salah satunya Ishikawa Prefectural Product Center, wisatawan bisa ambil bagian dalam kegiatan membuat wagashi sendiri. Bahan-bahan telah disiapkan, pengunjung tinggal mengikuti langkah yang diajarkan. Hasilnya boleh dibawa pulang sebagai buah tangan.
Pukul 12.00
Pasar Omicho
Pasar ini merupakan pasar makanan segar terbesar di Kanazawa sejak periode Edo. Sampai saat ini, Pasar Omicho masih tetap sibuk oleh aktivitas sekitar 200 kios yang menjual sari laut (seafood), sayuran, buah, dan produk pangan lokal lainnya.
Penjual menawarkan kepiting segar, aneka ikan segar dan asap, udang, bulu babi, dan kerang, sementara pembeli sibuk memilih-milih. Sejumlah kios juga menjual makanan yang diolah dari bahan-bahan segar itu. Harum aroma masakan menguar dari berbagai sudut.
Musim dingin menjadi waktu tersibuk karena makanan khas musim dingin, seperti udang manis dan kepiting salju, tersedia. Terdapat beberapa restoran di dalam pasar yang menyediakan santapan sari laut lezat.