logo Kompas.id
Bebas AksesJejak Perjuangan Difabel di...
Iklan

Jejak Perjuangan Difabel di Kota Solo

Oleh
Chris Pudjiastuti
· 9 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/svpLXjczwGG0xTnWZOdtntnnRLU=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F09%2F469382_getattachmente35535ab-dcb6-4d6a-9c19-360dbedfbf25460768.jpg
KOMPAS/DENTY PIAWAI NASTITIE

Perenang Syuci Indriani (kiri) dan Nur Aimah (kanan) bercengkerama di sela-sela latihan di Kolam Renang Tirta Bhirawa Yudha Kopassus, Kartasura, Solo, Senin (11/9/2017). Para perenang akan tampil pada ajang ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017, yang mulai bergulir pada 17-23 September. Keterbatasan fisik bukan halangan untuk berprestasi.

Pada ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017, kontingen Indonesia menjadi juara umum dengan perolehan 126 medali emas, 75 perak, dan 50 perunggu. Dengan pencapaian ini, dalam Asian Para Games 2018, para atlet diharapkan dapat kembali menjadi juara umum dengan meraih lebih banyak medali.

Kalau melihat bagaimana para atlet itu berlatih, prestasi tersebut sebenarnya sudah bisa diperkirakan. ”Hasil ini tak terlepas dari persiapan dan latihan panjang yang dimulai sejak 2016. Pemusatan latihan selama setahun di Solo itu luar biasa,” kata Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun seperti dikutip harian Kompas, 25 September 2017.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000