Messi dan Ronaldo Pun ”Mudik” Bareng
Laju Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, dua pemain top jagat sepak bola itu, terhenti di Piala Dunia 2018 di Rusia. Gagal membawa negara masing-masing—Argentina dan Portugal—memenangi laga 16 besar, keduanya dipaksa ”mudik” hampir berbarengan. Tak hanya ditangisi para penggemar, kegagalan itu juga ”dirayakan” secara kejam di media sosial.
Sabtu (30/6/2018) adalah hari yang mengenaskan bagi Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Di Kazan Arena, Kazan, Argentina digasak Perancis, 3-4. Lebih menyesakkan lagi, Messi gagal membuat gol. Seusai laga, dengan wajah dingin, dia ngeloyor begitu saja ke lorong stadion menuju ruang ganti.
Selang beberapa jam kemudian, di Stadion Fisht, Sochi, giliran Ronaldo yang gigit jari. Dia tak bisa berbuat banyak—apalagi bikin gol—saat Portugal dibekuk oleh Uruguay. Kalah dengan skor 1-2, pemain itu pun meninggalkan lapangan dengan kekecewaan.
Bagi publik Argentina ataupun Portugal, juga pendukung Messi dan Ronaldo di berbagai belahan dunia, kenyataan itu sungguh pahit. Kenapa bisa begitu?
Argentina adalah tim dengan sejarah besar. Tim ini pernah juara dunia tahun 1978 dan 1986 serta belum lama ini menjadi runner-up (peringkat kedua) pada Piala Dunia 2014. Messi, sang kapten tim nasional negara itu, adalah bintang Barcelona FC yang telah menorehkan seabrek prestasi. Ballon d’Or, penghargaan pemain terbaik sejagat, beberapa kali disabetnya. Tak berlebihan jika kemudian rakyat negeri itu bermimpi, Messi juga bakal menyamai sukses legenda Diego Maradona membawa Argentina juara Piala Dunia 1986.
Begitu pun Portugal, yang baru saja menjadi juara Piala Eropa 2016. Ronaldo, kapten tim yang tenar dengan sebutan CR7, adalah pesona di lapangan dan di luar lapangan. Dia meraih banyak piala bersama Real Madrid, juga dianugerahi Ballon d’Or berkali-kali. Apalagi, dalam Piala Dunia 2018 kali ini dia sempat menciptakan tiga gol dalam satu laga (hattrick) saat bermain imbang 3-3 dengan Spanyol pada fase grup. Harapan besar bertumpu di pundaknya.
Atmosfer kian menarik karena di tingkat klub, Messi dan Ronaldo juga bersaing ketat. Sama-sama bermain di Spanyol, keduanya berseteru di ajang kompetisi lokal, terutama La Liga, juga di Liga Champions. Bisa dibilang, Barcelona dan Real Madrid adalah musuh bebuyutan, sampai-sampai laga di antara dua klub itu dijuluki el clasico. Seturut dengan itu, dua pemain ini selalu dibanding-bandingkan: mana yang lebih baik, apakah Messi ataukah Ronaldo? Barangkali saja Piala Dunia 2018 bakal menjawabnya.
Namun, pada babak 16 besar Piala Dunia 2018, keduanya—Messi dan Ronaldo—ternyata sama-sama bernasib naas. Bersama tim nasional negara masing-masing, kedua pemain bintang itu terpuruk. Lebih ironis lagi, tragedi itu terjadi hampir berbarengan, hanya berselang beberapa jam.
Dirayakan
Saat para penggemar dan publik Argentina dan Portugal bersedih, warga internet di media sosial justru menjadikan kekalahan Messi dan Ronaldo sebagai bulan-bulanan. Kanal-kanal medsos, terutama Twitter, Facebook, Instagram, atau grup Whatsapp, meriah oleh komentar, gambar, atau video yang ’merayakan’ nasib tragis dua bintang sepak bola dunia itu.
Disebut ”merayakan” karena postingan di medsos itu bukan bernada prihatin, melainkan justru penuh ledekan, cemooh, olok-olok, atau guyonan. Foto dan video kedua pemain itu diolah, diedit, ditempel-tempelkan, dan dimainkan dalam berbagai rupa meme, parodi, atau gambar lucu-lucuan. Sedih buat penggemar Messi dan Ronaldo, tetapi menjadi hiburan buat warga internet, termasuk di Indonesia.
Lihat saja, bagaimana Messi digambarkan siap mudik di laman Twitter di Tanah Air. Dia berdiri di depan halte, seakan tengah menanti kendaraan umum. Masih pakai kaus Argentina bergaris putih-biru muda, tetapi bawahannya sarung kotak-kotak. Di sampingnya bertumpuk kardus dan beberapa tas yang siap diangkut.
Lain kali, Messi tampak menggotong kardus, bawaan khas orang yang lagi mudik saat Lebaran. Wajahnya tampak serius, mulut sedikit terbuka, dengan kumis dan jenggot lebatnya.
Ronaldo juga tak lepas dari keusilan. Masih bertema mudik, pemain itu digambarkan bersiap pulang kampung. Tampaknya meme ini dibuat dari satu gambar yang sama karena kardus dan bajunya yang dikenakan sama. Hanya saja, kepala Messi diganti Ronaldo yang tampak lelah, seakan menahan kecewa berat.
Selain sendiri-sendiri, kedua pemain bola itu juga kerap disandingkan dalam meme mudik bersama. Ada gambar Ronaldo tengah melaju dengan motor bersama Messi yang duduk membonceng di belakang.
Pada kesempatan lain, Ronaldo dan Messi tampak menggotong koper. Gambar itu disertai catatan percakapan. Ronaldo: ”Eh, mau ke mana, loe?” Messi: ”Pulang kampung. Loe sendiri mau ke mana? Ronaldo: ”Sama, pulang kampung.”
Akun @ide.edot di Instagram bahkan membuat kartun Messi dan Ronaldo mudik dalam goresan yang apik. Obrolan keduanya menyindir Tegal dan Sragen, nama dua kota di Jawa Tengah.
Messi: ”Pulang kampungnya ke mana toh, Mas?” Ronaldo: ”Aku ke Portegal iki. Sampeyan sendiri ke mana, Le?” Messi: Äku ke Sragentina, no.”
Beberapa meme memasang Ronaldo, Messi, bersama Mesut Oezil, pemain Jerman yang hengkang lebih dini karena gagal melaju ke babak 16 besar Piala Dunia. Contohnya, dilukiskan Ronaldo tengan mengejar bus yang sedang melaju. Dari balik jendela bus, Messi berusaha meraih tangan Ronaldo. Di depannya, kepala Oezil tampak nongol ke luar jendela.
Beberapa video di media sosial juga mengundang senyum. Di grup WhatsApp, misalnya, beredar postingan akun @faisalyadin yang memperlihatkan Messi dan Ronaldo bernyanyi bersama. Messi memetik piano, Ronaldo berdendang sedih. ”Inilah saat terakhirku melihat kamu, jatuh air mataku, menangis pilu, hanya mengucapkan, selamat jalan kasih.”
Hiburan menyenangkan
Revolusi teknologi media sosial memungkinkan kita menikmati Piala Dunia secara berbeda dan kian lengkap. Menonton langsung Piala Dunia 2018 di Rusia tentu didambakan setiap pencinta sepak bola karena menyuguhkan sensasi dengan atmosfer otentik di lapangan. Namun, tak banyak orang yang dapat menikmati kemewahan itu.
Sebagian besar publik mengikuti laga-laga Piala Dunia lewat layar televisi. Mereka begadang sampai malam di rumah atau nonton bareng demi menyaksikan tim-tim kesayangan bertanding. Namun, banyak juga yang berasyik masyuk mencercapi sepak bola lewat media sosial.
Di media sosial, warga internet juga bisa mengikuti perkembangan berlaga. Tak hanya itu, mereka juga bebas berkomentar sepanjang pertandingan. Karena itu, setiap tim yang bertarung langsung menjadi trending topic di Twitter. Momen-monen menarik sepanjang pertandingan diperbincangkan sehingga menjadi viral. Kegagalan Messi dan Ronaldo menjadi salah satu dari topik yang terus hangat dibicarakan, bahkan sampai sekarang.
Lewat media sosial, olahraga benar-benar menjadi hiburan bagi khalayak. Mereka senang saat ada gol, sedih saat tim pujaan kalah. Namun, baik kemenangan maupun kekalahan, terutama yang dilakoni tim-tim favorit juara, semuanya dirayakan bersama. Gairah ini mendorong orang-orang untuk mengolah gambar secara kreatif dan terus direproduksi. Sebagian beredar luas begitu saja secara anonim, tanpa tahu siapa pembuatnya.
Di Indonesia, hajatan Piala Dunia 2018 jelas menyelipkan kegembiraan. Saat publik bosan dengan eyel-eyelan isu politik, terutama terkait polemik hasil quick count dari pilkada serentak 27 Juni 2018, meme-meme sepak bola menawarkan humor yang segar. Apa pun pilihan dalam pilkada pekan lalu, tagar apa pun yang diusung dalam pemilu presiden tahun 2019 nanti (mau ganti presiden atau meneruskan presiden petahana), semua bebas menikmati sisi menyenangkan dari hajatan olahraga ini.
Inilah asyiknya Piala Dunia 2018. Dan keasyikan itu masih berlanjut sampai laga final nanti. Artinya, berbagai hal memikat di dalam momen ini bakal kembali menjadi obyek yang asyik untuk dimainkan di media sosial. Maka, siap-siap saja dengan meme-meme berikutnya yang barangkali juga tak kalah menyenangkan. (BONDAN WIBISONO)