DENPASAR, KOMPAS — Posisi sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang Asian Games 2018 harus menjadi peluang bagi timnas sepak bola U-23 Asian Games 2018 untuk membuktikan diri mampu berbicara di ajang tingkat Asia. Dalam cabang olahraga sepak bola, masyarakat Indonesia sangat haus dengan prestasi.
Demikian diutarakan Chef de Mission Tim Indonesia untuk Asian Games 2018 Komisaris Jenderal Syafruddin kepada atlet sepak bola saat berkunjung ke pemusatan latihan timnas sepak bola U-23 Asian Games 2018 di Stadion I Wayan Dipta, Denpasar, Bali, Selasa (24/7/2018).
”Sekaranglah menjadi ajang pembuktian tim ’Garuda’ kebanggaan bangsa Indonesia. Ayo kita bisa, ayo kita menang, dan ayo kita wujudkan mimpi menjadi juara,” ujarnya.
Syafruddin yang juga menjabat Wakil Kepala Kepolisian Negara RI mengunjungi tim nasional sepak bola bersama Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir untuk memberikan dukungan dan semangat.
Kepada para pemain, keduanya memberikan pesan agar saat bertanding di ajang Asia tidak mudah berkecil hati karena menghadapi lawan yang berat, tetapi sebaliknya tetap mempertahankan motivasi tinggi untuk memberikan hasil terbaik.
”Buktikan kepada masyarakat Indonesia yang mayoritas menyukai sepak bola bahwa kalian memang pantas berada di sini dan berjuang untuk Merah Putih,” ujar Chef De Mission Tim Indonesia.
Target semifinal
Menyinggung target tersebut, Syafruddin berharap ada kejutan, timnas bisa melaju sampai babak semifinal. Namun, dia menyadari bahwa lawan-lawan berat sehingga target harus dijadikan sebagai motivasi, bukan beban. Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games menjadi ajang spesial yang berbeda dengan kompetisi sebelumnya.
”Saya berharap, para pemain mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman uji coba yang sudah dilakukan. Jadikan pengalaman tersebut sebagai modal untuk mencapai hasil yang jauh lebih baik. Kami ingin kalian lolos ke semifinal, agar target tersebut dijadikan motivasi. Jangan sampai menjadi beban. Kalian harus manfaatkan Asian Games ini sebagai kesempatan spesial,” tutur Syafruddin.
Dia juga meminta kepada pelatih dan atlet untuk menjaga kekompakan karena marwah sepak bola adalah kerja sama tim. ”Hakikat dari pelatnas adalah untuk menguatkan soliditas tim, agar memiliki satu rasa, satu jiwa, satu pemikiran, bersama para ofisial atau pelatih,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Timnas U-23 Bima Sakti mengatakan, semua harus dicapai dengan kerja keras karena sangat banyak tim yang memiliki prestasi jauh di atas Indonesia pada tingkat Asia, antara lain Arab Saudi dan Irak. ”Jadi, kita harus banyak persiapan dan kerja keras pada saat Asian Games 2018,” lanjutnya.