Kirab Obor Asian Games sebagai Lambang Kesiapan Masyarakat
Oleh
Prasetyo Eko Prihananto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kedatangan dan kirab obor Asian Games 2018 adalah lambang kesiapan Jakarta menyambut perhelatan akbar ini. Hal itu disampaikan Wali Kota Jakarta Timur M Anwar seusai kirab obor di Wisma Sasono Langen Utomo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (15/8/2018).
Anwar mengatakan, seluruh persiapan untuk menyambut Asian Games 2018 sudah mencapai 100 persen. Seluruh gelanggang olahraga di Jakarta Timur sudah dianggap cukup dari segi infrastruktur dan keamanan. Semua persiapan sudah matang dan tanpa ada hambatan sedikit pun.
Anwar menambahkan, kesiapan Jakarta Timur menyambut Asian Games sesungguhnya bukan sekadar infrastrukturnya, melainkan juga terkait semangat para warga. Nilai yang dapat dipetik melalui kegiatan pawai obor diartikan sebagai simbol persatuan yang diusung seluruh warga. Diharapkan, semua elemen masyarakat bersatu saat Asian Games 2018.
”Semua persiapan sudah cukup dan 100 persen berhasil. Kemarin velodrom dan lapangan bisbol sudah diresmikan. Kini, tinggal menggali semangat warga," ujarnya.
Antusiasme masyarakat terpancar sejak tadi saat Kirab Obor Asian Games 2018 dimulai.
Antusiasme masyarakat terpancar sejak tadi saat Kirab Obor Asian Games 2018 dimulai. Seluruh warga Jakarta Timur berdiri dengan bendera-bendera peserta negara Asian Games di sepanjang Jalan Raya Bogor Kramat Jati menuju Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Sekitar 10 kilometer, warga juga ikut berjalan dari Lippo Mal Kramat Jati menuju Wisma Sasono Lagen Utomo, Taman Mini Indonesia Indah.
Di sepanjang jalan, terdengar bermacam yel-yel untuk menunjukkan semangat mereka. Budi (43), warga Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur, mengatakan, seluruh warga diarahkan ketua RW sejak pukul 06.00 WIB. Ia penasaran dengan bentuk obor yang dibawa para atlet dan tokoh masyarakat hari ini.
”Walau lama menunggunya, saya sangat berkumpul dengan warga. Serasa menyambut raja,” kata Budi.
Kirab Obor Asian Games 2018 di DKI Jakarta dimulai pertama di Jakarta Timur. Pada pukul 09.00 WIB di Lippo Mal Kramat Jati, Jakarta Timur, obor dibawa M Anwar. Kemudian secara estafet dibawa mantan atlet, tokoh agama, dan tokoh masyarakat DKI Jakarta.
Setelah sampai di Wisma Sasono Langen Utomo, api diterima kembali oleh Wali Kota Jakarta Timur. Kemudian api dipindahkan ke kaldron mini. Riuh para warga semakin terdengar ketika kaldron mini menyala. Tidak lama berselang, penampilan kesenian hadir, di antaranya tari reog ponorogo dan marching band dari Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Bekasi.
Hadir juga Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo mewakili Menteri Perhubungan Budi Karya. Satrio bertugas membawa obor dari TMII menuju kawasan Jakarta Selatan.
Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar memberikan medali kepada para pelari estafet. Salah satunya mantan atlet bulu tangkis, Verawaty Fajrin.
Efek lain
Terpantau arus lalu lintas terhambat sejak pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB di Jalan Raya Bogor, Kramat Jati, menuju Cawang. Warga diminta memutar arah. Pengendara kendaraan pribadi mengatakan, mereka tidak mengetahui acara ini.
Asep (32), misalnya, dia menilai sosialisasi kirab obor belum begitu jelas. Pengalihan arus lalu lintas juga terlambat dilakukan dari Jalan Raya Bogor, Ciracas. Hal itu menyebabkan kemacetan luar biasa. ”Saya jadi terlambat bekerja,” kata Asep saat melintasi Jalan Raya Bogor Kramat Jati.
Efek lainnya adalah terlihat banyak sampah berserakan di sepanjang Jalan Pondok Gede, Jakarta Timur. Sampah tersebut diduga milik warga yang menyambut api Asian Games.
Warga yang hadir terdiri atas siswa-siswi sekolah dasar dan menengah yang berada di Cawang, Kramat Jati, dan Pondok Gede. Hadir juga pekerja swasta, ibu rumah tangga, para pedagang di Pasar Kramat Jati, dan pekerja penanganan sarana dan prasarana umum tingkah kelurahan ataupun kecamatan. (JOHANNES DEDEO CHRISTIAN CHANDRA)