Polo Air Putri Indonesia Banyak Menimba Pengalaman
Oleh
Rakaryan Sukarjaputra
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Timnas polo air putri Indonesia yang baru menjalani latihan intensif sekitar satu setengah tahun banyak menimba pengalaman dari laga pertamanya di Asian Games 2018 melawan tim kuat Jepang, Kamis (16/8/2018), di Arena akuatik Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Kekalahan 4-15 dari tim yang masuk peringkat 10 besar dunia itu tidak terhindarkan. Namun, para pemain Indonesia boleh berbangga diri karena mampu memberikan perlawanan pada dua kuarter pertama.
Empat gol Indonesia disumbangkan oleh Sarah Manzilina, Nyoman Ayu Savitri Arsana, Ivy Nernie Priscilla, dan Upiet Sarimanah. Sementara Chiaki Sakanoue menjadi pencetak gol tersubur Jepang dengan 4 gol.
”Pada pertandingan perdana di event sebesar ini, wajar jika para pemain masih gugup dan agak gentar menghadapi tim sekuat Jepang. Meski demikian, saya gembira melihat para pemain kita memberikan perlawanan dan juga bertahan dengan bagus. Yang jelas, para pemain kita memang kalah pengalaman sehingga laga melawan Jepang itu memberikan banyak pelajaran dan juga pengalaman untuk para pemain Indonesia,” kata pelatih timnas polo air putri, Zoran Kontic yang berasal dari Serbia.
Pada laga lainnya, tim polo air putri Thailand juga menunjukkan kekuatannya dengan mengalahkan tim Hong Kong, 19-6. Varistha Saraikarn menjadi pencetak gol terbanyak sekaligus ujung tombak Thailand dengan 5 gol disusul Janista Thinwilai dengan 4 gol.
Pada pertandingan ketiga, tim putri China yang menjadi juara Asian Games 2014 di Incheon juga tampil baik pada laga pertamanya dengan mengalahkan tim Kazakhstan, 11-4. Perlawanan keras para pemain Kazakhstan mampu menahan serbuan para pemain China yang dimotori Jing Zhang.
Jika melihat permainan tim putri Hong Kong itu, tim putri Indonesia berpeluang besar mengungguli tim Hong Kong yang akan dihadapi pada hari Jumat (17/8/2018). Tim putri Indonesia harus mewaspadai pergerakan Mak Lee Sze yang menjadi ujung tombak tim Hong Kong.
”Saya yakin para pemain akan bisa tampil lebih baik pada pertandingan kedua besok (Jumat) karena pasti sudah tidak segugup di laga pertama tadi. Saya pasti menyiapkan strategi yang berbeda melawan Hong Kong karena saya juga ingin melihat dulu permainan mereka seperti apa,” kata Kontic.
Dua pemain Indonesia, Sarah Manzilina dan penjaga gawang Pratiwi Ayudya, mengakui mereka bermain gugup dan gentar melawan Jepang. ”Namun, kami terus berusaha memberikan perlawanan dan bermain sebaik mungkin. Saya sendiri sering kali down setiap kali kemasukan gol, tetapi terus berusaha menguatkan diri sendiri supaya tetap semangat dan terus berjuang,” ujar Pratiwi.
Sementara itu, pelatih tim Jepang, Motomoya Makihiro, mengaku puas dengan permainan para pemainnya. ”Permainannya tadi berlangsung sangat cepat sehingga saya senang sekali bisa menang. Apalagi ini laga pertama. Laga pertama selalu sangat penting karena akan membuka jalan ke laga berikutnya. Kemenangan ini akan membuat para pemain saya lebih semangat dan percaya diri,” kata Makihiro. Ia menambahkan, timnya sangat mewaspadai kekuatan China di Asian Games 2018.
Gugup
Pada laga melawan Jepang, tim polo air putri tuan rumah bermain gugup dan gentar sehingga harus mengakui kekuatan lawannya itu. Meski demikian, Kontic menyatakan tetap senang dengan permainan para pemainnya dan yakin bisa tampil lebih baik pada laga berikutnya.
”Dibandingkan kondisi setahun lalu, permainan tim kita sudah jauh lebih baik. Mereka berani melawan dan juga bertahan dengan gigih. Tetapi memang melawan tim sekuat Jepang pastilah ada rasa takut dan gugup juga karena ini laga pertama mereka di Asian Games. Namun, saya tetap yakin, di pertandingan berikutnya mereka akan lebih baik,” kata Kontic.