Orang dewasa yang rajin makan ikan laut terbukti akan menua dengan sehat. Rahasianya adalah kadar asam lemak tak jenuh ganda omega 3 dalam ikan laut yang berkorelasi dengan kelangsungan hidup tanpa penyakit kronis setelah usia 65 tahun.
Penelitian berjudul ”Sirkulasi Serial Asam Lemak Tidak Jenuh Ganda Omega 3 dan Penuaan Sehat di Antara Orang Dewasa Tua dalam Studi Kesehatan Kardiovaskular: Studi Kohort Prospektif” itu dimuat dalam jurnal The BMJ 17 Oktober 2018, yang juga dipublikasikan sciencedaily.com 18 Oktober 2018.
Penelitian dilakukan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat, di antaranya Heidi TM Lai dari Universitas Tufts, Boston; Anne B Newman dari Universitas Pittsburgh, dan Marcia C de Oliveira Otto dari Universitas Texas.
Tujuan menentukan hubungan longitudinal antara ukuran biomarker serial dari sirkulasi asam lemak tak jenuh ganda omega 3 atau omega 3 polyunsaturated fatty acids (n3-PUFA) dengan penuaan yang sehat. Sumber utama n3-PUFA adalah ikan, kerang-kerangan, udang, cumi, dan kepiting. Tentunya hewan laut yang berasal dari perairan yang tidak tercemar.
Penuaan sehat didefinisikan sebagai kelangsungan hidup tanpa penyakit kronis (yaitu penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit paru-paru, dan penyakit ginjal kronis berat), tidak adanya disfungsi kognitif dan fisik, atau kematian akibat penyebab lain bukan bagian dari hasil penuaan yang sehat setelah usia 65 tahun.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menetapkan empat komunitas di Amerika Serikat peserta Studi Kardiovaskular Kesehatan dari tahun 1992 hingga 2015. Peserta terdiri atas 2.622 orang dewasa dengan rata-rata usia 74,4 tahun dan dengan sukses penuaan sehat pada awal tahun 1992-1993. Sebanyak 63 persen adalah perempuan dan 11 persen berasal dari kelompok non-kulit putih.
Melalui tinjauan catatan medis dan tes diagnostik, para peneliti menemukan bahwa 89 persen peserta mengalami penuaan yang tidak sehat selama masa studi, sementara 11 persen mengalami penuaan yang sehat.
Penjelasan yang mungkin untuk efek ini adalah bahwa n3-PUFA membantu mengatur tekanan darah, detak jantung, dan peradangan.
Penelitian ini memiliki masa tindak lanjut yang panjang hingga 22 tahun dan hasilnya tetap tidak berubah setelah analisis lebih lanjut.
”Pada dewasa yang lebih tua, tingkat kumulatif tinggi n3-PUFA dari ikan laut terkait dengan kemungkinan penuaan sehat yang lebih tinggi. Temuan ini mendukung pedoman untuk peningkatan konsumsi makanan n3-PUFA pada orang dewasa yang lebih tua,” demikian Heidi TM Lai dan kawan-kawan dalam kesimpulan penelitiannya.
Menurut peneliti, yang sudah diketahui tentang topik ini bahwa penuaan yang sehat umumnya didefinisikan sebagai bertahan hidup tanpa penyakit kronis atau disfungsi kognitif dan fisik. Zat n3-PUFAs dari makanan laut dan tanaman memberikan efek fisiologis yang menguntungkan yang dapat bermanfaat bagi penuaan sehat.
”Apa yang ditambahkan oleh studi ini bahwa tingkat yang lebih tinggi dari n3-PUFA yang bersirkulasi secara serial dari makanan laut dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari penuaan yang tidak sehat. Peningkatan konsumsi makanan n3-PUFA pada orang dewasa lebih dianjurkan,” kata Heidi TM Lai dan kawan-kawan.
Penelitian terdahulu tentang topik ini antara lain dilakukan Dariush Mozaffarian dan Jason HY Wu yang dimuat dalam Journal of American College of Cardiology edisi 20, November 2011. Penelitian mereka berjudul ”n3-PUFA dan Penyakit Kardiovaskular: Efek pada Faktor Risiko, Jalur Molekuler, dan Peristiwa Klinis”.
Dalam kesimpulannya, Dariush Mozaffarian dan Jason HY Wu menyebutkan, n3-PUFA meningkatkan hemodinamik pembuluh darah dan jantung. Zat n-3 PUFA adalah nutrisi bioaktif yang memainkan peran penting dalam kesehatan kardiovaskular, khususnya untuk mengurangi risiko mortalitas atau kematian jantung.
”Sebagai bagian dari pencapaian pola diet menyeluruh yang sehat yang meliputi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, minyak sayur, dan produk susu, dokter harus merekomendasikan konsumsi ikan untuk pasien mereka,” demikian Dariush Mozaffarian dan Jason HY Wu menyarankan.