Tujuh Kepala Negara Siap Hadiri "Our Ocean Conference" di Bali
Oleh
Nina Susilo
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS – Presiden Joko Widodo mengecek kesiapan penyelenggaraan "Our Ocean Conference" (OOC) yang dimulai 29 Oktober 2018 di Bali. Selain dihadiri tujuh kepala negara dan 36 menteri, akan hadir pula sekitar 1.900 tamu lainnya. Presiden Joko Widodo pun dijadwalkan akan membuka acara ini.
Presiden berharap acara ini terselenggara baik sebab ini juga bagian dari membangun kepercayaan dunia pada Indonesia. Selain itu, kata Presiden dalam pengantar rapat terbatas yang dimulai sekitar jam 11.30 di Istana Bogor, OOC 2018 semestinya dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan nasional Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di awal rapat terbatas mengatakan, rapat koordinasi antarkementerian/lembaga maupun pemerintah daerah sudah dilakukan sebelumnya. Sejauh ini, persiapan sudah rampung 95 persen.
Luhut pun meyakini Indonesia sangat berkepentingan dengan hasil pertemuan OOC 2018 ini. Sebab, Indonesia adalah negara kepulauan dengan garis pantai kedua terpanjang di dunia. Selain itu, penduduk Indonesia yang tinggal di wilayah garis pantai ini mencapai 150 juta orang.
Untuk itu, kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dalam OOC kelima ini akan ada beberapa isu yang dibahas yakni area konservasi laut, polusi laut, keamanan maritim, perubahan iklim, dan perikanan berkelanjutan.
Diharapkan, semua negara akan berkomitmen untuk menyiapkan perikanan yang berkelanjutan ketimbang sekadar memiliki industri perikanan. Sebab, saat ini penanganan area laut yang terlindungi itu sangat terancam perikanan yang ilegal, tidak dilaporkan, dan tanpa regulasi.
Selain itu, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia perlu menjadi tuan rumah penyelenggaraan OOC. Sebab, sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla mendorong Indonesia sebagai poros maritim dan Indonesia memiliki banyak kepentingan terkait kebijakan-kebijakan kelautan sebab dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut.
“Kita ingin menunjukkan leadership Indonesia untuk ocean-related issues. Kalau untuk diplomasi kemanusiaan dan perdamaian, nama Indonesia itu sudah pop up tinggi sekali,” tutur Retno.
Ratas ini juga dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.