Dua Kelotok Tabrakan, Satu Anak Balita Tewas dan Dua Hilang
Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dua perahu kayu bermotor atau kelotok bertabrakan di Tanjung Api-Api, Sungai Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Senin (20/11/2018) pagi. Akibatnya, satu anak balita meninggal, dua anak balita hilang, sementara 13 penumpang lainnya selamat. Tim gabungan masih melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap dua korban hilang.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kumai Wahyu Prihanto menjelaskan, satu kelotok bermuatan material bangunan, 16 penumpang, dan satu motoris atau pengendara kelotok. Kelotok tersebut bertabrakan dengan kelotok yang bermuatan tandan buah sawit.
”Kami masih belum mengetahui penyebab pastinya kejadian ini. Akan tetapi, dilihat dari waktu tabrakan, saat itu air sedang pasang dan arus cukup deras,” ujar Wahyu.
Wahyu menjelaskan, kedua perahu tak memiliki nama dan tidak terdaftar karena merupakan perahu tradisional. Pemilik perahu juga tidak memiliki manifest penumpang.
”Itu, kan, perahu tradisional, tidak ada daftarnya sama sekali, apalagi manifest penumpang,” ucap Wahyu.
Direktur Polisi Air Kepolisian Daerah Kalteng Komisaris Besar Badaruddin mengungkapkan, korban meninggal adalah Muhammad Ridwan (5), sedangkan dua orang korban yang hilang bernama Suman Zaidan Fahrezi (2,6) dan Raihan Bin Sapriansyah (1,2).
”Kedua orangtua dari masing-masing korban bisa diselamatkan. Saat ini, kami juga membentuk tim gabungan untuk melakukan pencarian,” kata Badaruddin.
Badaruddin menjelaskan, proses pencarian sudah dilakukan sesaat setelah kejadian. Sekitar pukul 01.00 dini hari tadi tim melakukan pencarian. Namun, sampai berita ini diturunkan belum ada informasi dua korban hilang ditemukan.
”Kami mohon doanya semoga bisa segera menemukan korban hilang. Kami masih berupaya,” kata Badaruddin.