[caption id="attachment_9884614" align="alignnone" width="720"]
Perwakilan masyarakat hidup sehat Novita Ratna Sari, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kartini Rustandi, serta dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto (kiri ke kanan) dalam acara arahan media Ayo Indonesia Bergerak di Jakarta, Jumat (7/12/2018).[/caption]
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat Indonesia rutin melakukan aktivitas fisik. Kesalahan yang banyak ditemui di masyarakat adalah melakukan aktivitas fisik yang tidak teratur dan terukur.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes Kartini Rustandi mengatakan, gerakan masyarakat sehat sudah berlangsung sejak lama, tetapi budaya bergerak belum terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
”Masyarakat sebenarnya tahu olahraga bermanfaat bagi kesehatan. Namun, kenyataannya beraktivitas fisik ataupun olahraga belum menjadi kebiasaan dan membudaya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan peningkatan jumlah penduduk Indonesia berusia kurang dari 10 tahun yang kurang beraktivitas fisik, yaitu dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen. Kurangnya aktivitas ini dinilai berpengaruh pada besarnya angka penyakit tidak menular pada masyarakat.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Michael Triangto mengatakan, meskipun disibukkan dengan rutinitas sehari-hari, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah. ”Caranya mudah, misalnya lebih memilih menggunakan tangga daripada lift ataupun mengikuti kegiatan senam di kantor,” ujarnya.
