Kota Mentok Hendak Fokus di Bidang Pariwisata dan Tata Boga
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
BANGKA BELITUNG, KAMIS - Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan berminat menjadikan pariwisata dan tata boga sebagai salah satu program pendidikan utama di kota Mentok, Bangka Barat. Kota itu memiliki daya tarik dari sejarahnya yang berpotensi meningkatkan pariwisatanya.
"Mentok adalah kota sejarah. Dulu, Bung Karno pernah diasingkan di sini bersama dua tokoh Muhammadiyah. Mereka mengendalikan pemerintahan Indonesia dari kota Mentok. Jadi, Mentok ini kota sejarah dan saya tidak mau kehilangan momen sejarah ini," ujar Erzaldi saat meresmikan Unit Sekolah Baru SMP Muhammadiyah Muntok dan Panti Asuhan KH Ahmad Dahlan di Mentok, Bangka Barat, Kamis (31/1/2019).
Untuk mengembangkan potensi pariwisata itu, penduduk setempat perlu dipersiapkan dengan pengetahuan dan keterampilan di bidang pariwisata serta tata boga. Selain wisata sejarah di Pesanggrahan Menumbing, Bangka Barat juga memiliki daya tarik di bidang kuliner, seperti pempek udang, terasi udang, dan beraneka ragam kerupuk.
Wakil Bupati Bangka Barat Markus menambahkan, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan setempat, Bangka Barat telah meningkatkan anggaran pendidikan sejak 2018 menjadi Rp 23 miliar. Anggaran itu terutama digunakan untuk membantu memperbaiki sarana dan prasarana sekolah.
"Kita harus mampu meyakinkan orangtua calon siswa bahwa sekolah kita mampu bersaing dengan sistem pembelajaran terbaik dan mampu membawa dampak yang positif. Pendidikan tidak hanya mengajarkan anak-anak dengan ilmu dan teknologi, tetapi juga akhlak yang baik," ucap Markus.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menambahkan, pemerintah pusat telah menyalurkan anggaran sebesar 4,5 miliar kepada sekolah di Bangka Barat pada 2018.
Anggaran Kemendikbud mulai 2019 berkurang Rp 5 triliun dibanding 2018. Namun, anggaran akan tetap disalurkan untuk membangun dan merenovasi sekolah, serta untuk bantuan operasional sekolah lainnya.