Waspadai Cuaca Ekstrem pada Siang hingga Sore Hari
Masyarakat diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat pada periode libur Natal ini. Kondisi tersebut diprediksi masih akan berlangsung hingga Januari 2020.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan melewati perubahan cuaca ekstrem. Kondisi itu diprediksi berlangsung pada Desember 2019 hingga Januari 2020. Perubahan cuaca ekstrem ditengarai berlangsung pada siang hingga sore hari.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Senin (23/12/2019), menjelaskan, sekitar 74 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan per Desember 2019. Kondisi itu ditandai dengan distribusi curah hujan yang cukup signifikan di sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi Selatan, Papua Barat, dan Maluku Utara.
Perubahan cuaca disebabkan adanya faktor dinamika atmosfer skala regional dan lokal. Dari pantauan BMKG, monsun Asia atau angin yang berembus secara periodik mulai menunjukkan aktivitas signifikan. Aktivitas monsun Asia itu memicu peningkatan massa udara basah dan terbentuknya konvergensi, perlambatan, dan belokan angin di beberapa wilayah.
”Selain itu, suhu muka air laut di wilayah perairan Indonesia yang masih hangat mendukung pertumbuhan awan-awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita melalui video conference di kantor BMKG, Jakarta Pusat.
Dwikorita mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem dan hujan lebat pada periode libur Natal dan Tahun Baru. Hal itu karena BMKG memprediksi perubahan cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga Januari 2020. Masyarakat yang berencana berwisata ke wilayah pesisir diharapkan lebih hati-hati, terutama pada siang hingga sore.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo, perubahan cuaca ekstrem bakal sering berlangsung sejak siang hingga sore. Pada saat-saat tersebut, cuaca yang semula cerah bisa langsung berubah hujan.
Pembentukan awan hujan terjadi pada pagi hingga siang. Saat cuaca panas, kumpulan awan hujan makin tebal dan berat sehingga pada sore hari hujan deras akan turun.
”Masyarakat supaya bisa mengatur jam keberangkatan. Mereka harus mempersiapkan atau mulai bergerak sebelum cuaca cenderung lebih aktif pada siang hingga sore,” kata Mulyono.
Karena cuaca ekstrem, potensi gelombang tinggi di wilayah pesisir pun sangat mungkin terjadi. Anomali suhu permukaan perairan Indonesia yang menghangat membuat pertumbuhan awan hujan lebih banyak terbentuk di selatan khatulistiwa.
Oleh karena itu, lanjut Mulyono, gelombang tinggi bakal terjadi di laut selatan Jawa. Ia meminta masyarakat yang berniat menghabiskan waktu dengan berwisata di pantai untuk mulai menjauhi pesisir pada sore hari saat gelombang diperkirakan akan makin tinggi.
”Tinggi gelombang di perairan selatan Jawa bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter pada sore hari,” ujarnya.