Betelgeuse Meredup dan Berpeluang Menjadi Supernova
Betelgeuse, bintang raksasa merah, meredup hingga kecerlangannya turun 60 persen dari kecerlangan semula. Itu memunculkan prediksi bahwa bintang berumur 8,5 juta tahun itu menjelang supernova atau meledaknya bintang.
Oleh
M Zaid Wahyudi
·3 menit baca
Betelgeuse merupakan bintang terterang ke-10 di langit malam dan bintang paling terang di rasi Orion. Ia adalah bintang raksasa merah, jari-jarinya 900-1.000 kali jari-jari matahari, tetapi massanya 12 kali massa matahari. Selama beberapa dekade terakhir, Betelgeuse meredup hingga kecerlangannya turun 60 persen dari kecerlangan semula.
Masyarakat Jawa mengenal Orion sebagai Lintang Waluku. Keberadaan rasi ini mudah dikenali dari deretan tiga bintang terang di dalamnya, Alnitak, Alnilam, dan Mintaka. Dulu, kemunculan rasi ini di langit timur selepas matahari tenggelam jadi tanda datangnya musim tanam padi.
Meredupnya cahaya Betelgeuse menjadi perhatian serius astronom. Sebenarnya, sebagai bintang variabel, redup dan terangnya sebuah bintang adalah hal alami.
Namun, peredupan cahaya Betelgeuse beberapa tahun terakhir di luar batas wajar. Kondisi itu memunculkan prediksi bahwa bintang berumur 8,5 juta tahun itu sedang dalam kondisi menjelang supernova atau meledaknya bintang sekaligus sebagai tanda matinya bintang.
Jika Betelgeuse jadi supernova, maka ia akan menjadi supernova terdekat yang diamati dan dicatat manusia karena jaraknya hanya 642,5 tahun cahaya. Supernova sebelumnya tercatat dalam peradaban manusia modern terjadi pada tahun 1054 Masehi yang kini menjadi Nebula Kepiting dan berjarak 6.523 tahun cahaya.
"Ledakan supernova Betelgeuse akan jadi sangat terang hingga sulit melihat bintang di dekatnya," kata Edward Guinan, astronom dan astrofisikawan di Universitas Villanova, Amerika Serikat kepada space.com. Jumat (3/1/2020).
Ledakan supernova Betelgeuse akan jadi sangat terang hingga sulit melihat bintang di dekatnya.
Ledakan supernova Betelgeuse akan jadi sangat terang hingga sulit melihat bintang di dekatnya.
Sulit diprediksi
Meski demikian, kapan Betelgeuse akan meledak menjadi supernova sulit diprediksi. Dalam teori evolusi bintang, bintang seukuran Betelgeuse akan mengakhiri hidupnya dengan meledak. Namun apakah peredupan kali ini akan jadi tanda akan meledaknya Betelgeuse masih sulit diprediksi.
"Hingga kini belum ada pengamatan yang amat dekat menjelang terjadinya supernova," tambah Sarafina Nance, peneliti Betelgeuse dan ledakan bintang yang juga mahasiswa pascasarjana di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.
Betelgeuse bisa meledak kapan saja, sekarang atau 100.000 tahun lagi. Perubahan dramatis bintang sebelum meledak itu bisa terjadi satu jam, satu tahun, atau dalam rentang waktu kapan pun sebelum ledakan terjadi. Guinan maupun Nance percaya peredupan Betelgeuse kali ini bukan menjadi tanda bahwa bintang itu akan meledak. Setelah peredupan ini, Betelgeuse akan kembali terang.
Menurut Nance, belum ada penjelasan pasti apa yang membuat sebuah bintang bisa meredup. Salah satu kemungkinannya adalah terjadi ketidakstabilan kerapatan dalam bintang hingga memicu aliran energi dari dalam ke luar bintang. Perubahan energi itu bisa membuat bintang menjadi meredup-terang cahanya atau mengerut-mengembang ukurannya.
Perubahan kecerlangan itu juga bisa dipicu perubahan aktivitas magnetik bintang. Bisa juga karena bintang menghembuskan materi ke luar bintang hingga membentuk kabut debu yang mengaburkan dan meredupkan bintang. Karena itu, astronom masih akan berjaga-jaga mengamati Betelgeuse sembari menunggu peristiwa apa yang akan terjadi berikutnya.