Hingga akhir pekan, risiko banjir di Jabodetabek masih cukup tinggi. Hujan lebat masih berpotensi terjadi, bersamaan dengan itu terjadi pasang naik maksimum pada 9-12 Januari 2020.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi hingga akhir pekan ini. Sekalipun curah hujan diperkirakan tidak selebat sebelumnya, risiko banjir cukup tinggi karena berbarengan dengan pasang naik maksimum pada 9-12 Januari 2020.
Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap dinamika atmosfer menunjukkan aktivitas monsun Asia masih signifikan dan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO) fase basah masih aktif di wilayah Indonesia. Selain itu, pola konvergensi angin terbentuk memanjang mulai dari Banten bagian utara hingga Nusa Tenggara Timur sebagai akibat adanya pusat tekanan rendah di barat laut Australia dan bibit siklon tropis di sekitar Teluk Carpentaria Australia.
”Hal ini berpotensi cukup signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek,” kata Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo, di Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Dia menanggapi beredarnya peringatan dini yang dikeluarkan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta pada 6 Januari 2020. Dalam laman Kedubes AS di Jakarta disebutkan,”Prakiraan cuaca menunjukkan bahwa wilayah Jakarta yang lebih besar akan mengalami curah hujan yang luar biasa hingga 12 Januari 2020. Antisipasi badai dan angin kencang dengan kemungkinan banjir, tanah longsor, pemadaman listrik, dan kondisi perjalanan yang sulit di seluruh wilayah.”
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab mengatakan, secara umum potensi hujan dengan intensitas lebat memang masih ada. ”Jika dilihat potensinya, tanggal 9-10 Januari peluang hujan lebat lebih tinggi ketimbang tanggal 12 Januari,” ujarnya. ”Untuk peringatan dini Kedutaan Besar Amerika, kami kurang tahu dari mana sumber datanya.”
Jika dilihat potensinya, tanggal 9-10 Januari peluang hujan lebat lebih tinggi ketimbang tanggal 12 Januari. (Fachri Radjab)
Analisis BMKG menunjukkan, pada 9-10 Januari 2020, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang dan kilat dapat terjadi mulai dini hari menjelang pagi hari, terutama di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang, Bekasi, serta sebagian Depok dan Bogor.
Intensitas hujan dapat menurun pada pagi menjelang siang hari dan berpeluang kembali meningkat pada sore menjelang malam.
Adapun untuk tanggal 11-12 Januari 2020, kondisi hujan di wilayah Jabodetabek relatif berkurang dibandingkan dengan periode tanggal sebelumnya. Hujan dengan intensitas ringan-sedang masih dapat terjadi, terutama di wilayah Bogor, Depok, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Tangerang.
Pasang naik
Sekalipun intensitas hujan diperkirakan tidak setinggi saat pergantian tahun, ancaman banjir meningkat karena terjadinya pasang naik maksimum di Teluk Jakarta pada periode 9-12 Januari 2020. Menurut Mulyono, ketinggian pasang maksimum bisa 0,6 meter sehingga berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke Teluk Jakarta.
Ketinggian pasang maksimum bisa 0,6 meter sehingga berpotensi menghambat laju aliran air sungai masuk ke Teluk Jakarta.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan, masyarakat tidak perlu panik menanggapi peringatan dini cuaca dari Kedubes AS. ”Namun, kita tetap perlu waspada,” ujarnya.
Dia menambahkan, operasi teknologi modifikasi cuaca yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bersama TNI dengan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan terus dilakukan untuk menghindari hujan dengan intensitas lebat di wilayah Jabodetabek. Operasi ini diklaim berhasil menurunkan intensitas hujan sedang-lebat yang seharusnya tiba di wilayah Jabodetabek, seperti pada Senin (6/1/2020).