logo Kompas.id
Bebas AksesAbdi Medsos
Iklan

Abdi Medsos

Masa depan media sosial (medsos) dengan segala efeknya belum jelas arahnya. Medsos telah terlalu kuat mengatur di berbagai sendi kehidupan kita. Tak sedikit pejabat lebih dekat jadi abdi medsos ketimbang abdi negara.

Oleh
Andreas Maryoto
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EAxRDJ1cq69h3MJAINGp9tp1Drg=/1024x1396/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2F20200212-KILEK-13_web_87246582_1581527861.jpg

Beberapa tahun yang lalu banyak kalangan menyarankan agar pemerintah menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan publik. Kini, harapan itu mulai menampakkan hasil, sejumlah pejabat lebih responsif. Namun belakangan ada efek samping, tekanan-tekanan di medsos membuat pengambil kebijakan gamang dan cenderung merespons isu-isu di media yang belum tentu penting dibandingkan berfokus menangani masalah aktual. Satu dekade penggunaan media sosial di dunia kepemerintahan. Kini kritik mulai bermunculan.

Rentetannya menjadi panjang ketika media sosial (medsos) digunakan dalam politik dan kepemerintahan. Tak sedikit pejabat yang kemudian memilih sibuk di medsos karena, toh, atasannya juga sibuk di media ini. Mereka lebih tekun memantau medsos dan merencanakan aksi di dunia maya dibandingkan bekerja menangani masalah riil.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000