logo Kompas.id
Bebas AksesMedia di Tengah Pandemi...
Iklan

Media di Tengah Pandemi Covid-19, Keselamatan Jurnalis Tetap yang Utama

Media berkomitmen memprioritaskan keselamatan jurnalis selama meliput wabah Covid-19. Prinsipnya, tidak ada berita seharga nyawa. Sebagian media meminta wartawannya bekerja dari rumah demi menghindari penularan.

Oleh
sekar gandhawangi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QGvHjFwaouMXVWaPKn8BkdA1_-U=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fe5bb31a8-feab-4756-aad0-03caf5027e2f_jpeg.jpg
KOMPAS/IQBAL BASYARI

Seorang jurnalis melewati ruangan disinfektan saat memasuki Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta, Selasa (24/3/2020). Rumah sakit ini disiapkan untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah perusahaan media berkomitmen untuk memprioritaskan keselamatan jurnalis selama meliput wabah Covid-19. Ini dilakukan melalui kebijakan bekerja dari rumah serta membekali jurnalis dengan masker, cairan pembersih tangan, dan vitamin.

Salah satu media yang meminta jurnalis bekerja di rumah adalah Kumparan. Kebijakan ini diterapkan secara efektif sejak 16 Maret 2020 atau dua hari setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Kebijakan ini berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.

”Manajemen mengambil sikap bahwa keselamatan karyawan dan wartawan itu nomor satu. Kami tidak mau ambil risiko. Jadi, semua karyawan dan jurnalis diminta work from home (bekerja dari rumah). Tidak ada lagi yang ke lapangan,” kata Pemimpin Redaksi Kumparan Arifin Asydhad saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Menurut Arifin, medianya mengukur kondisi pandemi Covid-19 dengan status hijau (waspada), kuning (siaga), dan merah (awas). Hingga akhir Februari 2020, manajemen masih menetapkan status hijau. Status merah langsung ditetapkan setelah Menhub terinfeksi Covid-19.

Untuk antisipasi korona, wartawan dilarang meliput ke luar negeri maupun ke luar daerah. Wartawan juga dibekali masker, cairan pembersih tangan, dan vitamin. Segenap wartawan dan karyawan diminta tetap produktif selama bekerja dari rumah.

Manajemen mengambil sikap bahwa keselamatan karyawan dan wartawan itu nomor satu. Kami tidak mau ambil risiko. Jadi, semua karyawan dan jurnalis diminta work from home. Tidak ada lagi yang ke lapangan.

”Kami terus memantau perkembangan isu korona. Kondisi baru dinyatakan aman jika tren penyebaran virus menurun atau tidak ada lagi kasus Covid-19 baru di Indonesia,” kata Arifin.

Baca juga : Menjaga Profesionalisme Jurnalis Tanpa Mengabaikan Risiko Tertular Covid-19

Adapun harian Kompas mengimbau agar semua wartawan tidak ke kantor pada 16 Maret-24 April 2020. Wartawan diminta bekerja dari rumah. Wartawan yang ke lapangan wajib melindungi diri agar tidak terinfeksi Covid-19, seperti dengan memakai masker dan rutin membersihkan tangan.

https://cdn-assetd.kompas.id/q0fAwBBW_gZiWDInqzXf8YXrz9k=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2Fc8a80f32-cb89-43c6-885f-15d2636965ec_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Wartawan foto harian Kompas, Heru Sri Kumoro, melakukan tugas jurnalistik di tengah wabah penyakit Covid-19 di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Protokol pengecekan suhu tubuh dilakukan di beberapa titik area kantor bagi semua orang. Sejak Maret 2020, kunjungan tamu berjumlah di atas 10 orang ditunda. Adapun ruang redaksi telah disemprot dengan cairan disinfektan.

Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin mengatakan, medianya melindungi wartawan dengan menyeleksi agenda peliputan. Jika pihak penyelenggara liputan tidak dapat menjamin keselamatan awak media dari paparan virus korona, wartawan Bisnis Indonesia tidak akan ditugaskan meliput. Ia mendorong wartawannya untuk memperoleh informasi tanpa harus membahayakan diri. ”Keselamatan para wartawan diutamakan,” kata Maria.

Aturan bekerja dari rumah pun berlaku untuk wartawan Bisnis Indonesia. Kendati demikian, koordinator liputan tetap wajib memantau pergerakan para wartawan yang bertugas. Aturan-aturan tersebut berlaku hingga waktu yang belum ditentukan.

Kebijakan bekerja dari rumah juga diterapkan kantor berita Republika. Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan, wartawan yang harus turun ke lapangan dibekali dengan sejumlah perlengkapan, seperti masker dan cairan pembersih tangan.

Iklan

”Kami juga meminta wartawan melaporkan lokasi mereka setiap dua jam. Komunikasi tidak boleh putus,” kata Irfan.

Protokol liputan

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mengeluarkan Protokol Keamanan Liputan dan Pemberitaan Covid-19 bagi jurnalis yang bertugas meliput pandemi. Protokol disusun bersama Jurnalis Krisis dan Bencana serta Komite Keselamatan Jurnalis.

Protokol tersebut mendesak para wartawan dan perusahaan media untuk melakukan analisis sebelum bertugas. Riwayat kesehatan dan faktor risiko wartawan harus dipertimbangkan. Kelengkapan alat perlindungan pun harus diperhatikan saat meliput.

Kami juga meminta wartawan melaporkan lokasi mereka setiap dua jam. Komunikasi tidak boleh putus.

Ketua Umum AJI Abdul Manan sebelumnya mengatakan, wartawan perlu menghindari peliputan ke daerah berisiko Covid-19 sebisa mungkin. Jika terpaksa pergi ke suatu tempat, wartawan wajib mematuhi aturan pembatasan sosial, mengenakan masker, dan membersihkan tangan.

https://cdn-assetd.kompas.id/uTvz7nEfwcF_mLnHFQf6uZVHrNw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F29a8131c-dd5d-4761-bbf4-9a1021b74dbe_jpg.jpg
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Petugas memindai suhu tubuh jurnalis yang hendak memasuki kantor pusat Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2020). Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Wartawan media daring, Joko, mengatakan, perusahaan media tempatnya bekerja membekali wartawan dengan masker, vitamin, dan cairan pembersih tangan. Ia sebisa mungkin bekerja dari rumah untuk meminimalkan risiko terinfeksi Covid-19.

”Kata senior-seniorku, yang kita lawan ini virus yang tidak kelihatan. Kalau liputan tidak memungkinkan dilakukan dari rumah, baru aku turun ke lapangan,” katanya.

Risiko tertular

Hingga saat ini, ada dua kasus positif korona yang dilaporkan perusahaan media, yakni CNN Indonesia dan Metro TV. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mengatakan, juru kameranya dinyatakan positif korona melalui tes cepat (rapid test). Hingga semalam, hasil tes usap tenggorokan (swab) masih ditunggu.

Riwayat kontak juru kamera tersebut selama 14 hari terakhir segera dilakukan. Yang bersangkutan juga diminta mengisolasi diri selama 14 hari secara mandiri di rumah sambil menunggu hasil tes.

https://cdn-assetd.kompas.id/M8_82fasvTvsc7kCLSEoRtQphAg=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F5907026e-557c-4b25-8156-bf55d1bc2d11_jpg.jpg
Kompas/Hendra A Setyawan

Wartawan foto harian Kompas, Heru Sri Kumoro, melakukan tugas jurnalistik di tengah wabah penyakit Covid-19 di kawasan Lebak Bulus, Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Titin mengatakan, perusahaannya berupaya menekan potensi infeksi Covid-19 dengan sejumlah protokol. Kendati demikian, seluruh awak media diminta turut tertib menjaga kesehatan dan kebersihan diri.

”Beberapa protokol yang kami siapkan di kantor adalah menyediakan bilik disinfektan dan melarang mengundang tamu. Di studio kami pun sudah tidak ada lagi narasumber yang hadir. Semua dilakukan dengan pertemuan daring. Jurnalis yang ke lapangan kami beri masker, sabun, hand sanitizer, dan sarung tangan,” kata Titin.

Baca juga : Masyarakat Masih Menunggu Bantuan Sosial, Berharap Lebih Fleksibel

Adapun Direktur Utama Metro TV Don Bosco Selamun juga mengonfirmasi salah satu karyawannya yang positif korona. Setelah menunjukkan gejala sakit, karyawan tersebut diperiksa dan dinyatakan terinfeksi Covid-19. Orang tersebut kini dirawat di rumah sakit darurat Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta.

”Kami langsung membersihkan kantor dan segala peralatan dengan semprotan disinfektan. Semua karyawan dan wartawan yang pergi ke lapangan diberi masker. Untuk sementara, kantor akan ditutup selama 14 hari,” kata Don Bosco.

Editor:
khaerudin
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000