Asupan makanan berkadar protein tinggi perlu diberikan lebih banyak kepada pasien Covid-19. Hal itu bertujuan untuk mengoptimalkan imunitas tubuh dan menguatkan otot agar pasien tidak mengalami malanutrisi.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Protein menjadi zat gizi makro yang amat dibutuhkan bagi pasien Covid-19 atau penyakit yang disebabkan virus korona (corona virus) baru. Oleh karena itu, pemberian makanan berkadar protein tinggi diberikan lebih banyak kepada penderita penyakit tersebut. Itu bertujuan mengoptimalkan imunitas tubuh dan menguatkan otot agar pasien tidak mengalami malanutrisi.
”Untuk PDP (pasien dalam pengawasan), kami memberikan kebutuhan zat gizi cukup, salah satunya protein, karena kebutuhan protein mereka lebih tinggi dibandingkan orang normal,” kata Pengurus Dewan Pengurus Pusat Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Triyani Kresnawan, dalam diskusi media bertajuk ”Protein sebagai Penambah Stamina”, Kamis (7/5/2020), di Jakarta.
Menurut Triyani, suhu tubuh lebih tinggi menyebabkan tubuh membutuhkan protein hingga 13 persen lebih banyak dibandingkan dalam kondisi sehat. Dalam acara itu, hadir pula pembicara seperti Niken Salindri, tim pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dan Direktur Rantai Suplai TaniHub Vincentius Sariyo.
Triyani menjelaskan, kebutuhan 13 persen itu divisualisasikan dengan menambah porsi makanan sumber protein, misalnya tahu, tempe, telur, ikan, dan daging. Sebagai contoh, apabila dalam kondisi sehat, konsumsi ikan dalam satu kali makan sebanyak 50 gram, maka bagi PDP pemberian ikan ditambah menjadi 100 gram.
Selain protein, lanjutnya, pemberian gizi seimbang dengan memberikan karbohidrat dan nutrisi juga perlu diperhatikan. Atas dasar itu, meskipun makanan berkadar protein diperbanyak, pasien Covid-19 juga tetap diberikan kebutuhan karbohidrat dan nutrisi yang sama dengan orang sehat.
Individu sehat
Selain bagi PDP, Triyani menekankan, kebutuhan gizi seimbang yang mencakup protein, karbohidrat, dan nutrisi juga harus dipenuhi oleh tubuh individu yang sehat. Selama ini, masyarakat di Indonesia cenderung kekurangan asupan protein dan nutrisi melalui sayuran.
Pemenuhan protein tidak melulu bisa dikonsumsi untuk porsi makanan besar sehingga kebutuhan protein bisa dilakukan ketika mengonsumsi makanan ringan, seperti bubur kacang hijau.
”Makanan memang bukan sepenuhnya penangkal infeksi virus, tetapi melalui asupan gizi yang baik sistem kekebalan tubuh akan lebih kuat sehingga dapat memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh kita,” kata Triyani.
Dalam kesempatan itu, Niken mengatakan, variasi makanan harus dijaga agar pola makan tidak monoton dan membosankan. Oleh karena itu, variasi menu makanan perlu diperhatikan meski berasal dari bahan makanan yang sama, misalnya tempe yang bisa diolah menjadi berbagai menu makanan.
Selain itu, Niken juga mengingatkan, keperluan untuk menjaga asupan gizi seimbang harus memperhatikan pula keragaman pangan. Sebab, sumber protein dan karbohidrat bisa berasal dari berbagai bahan makanan seiring keragaman sumber makanan di Indonesia.
”Untuk pemenuhan karbohidrat, masyarakat di timur Indonesia sebaiknya tidak mengganti menu wajib mereka, seperti jagung atau sagu dengan nasi. Hal itu diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan nasional,” ungkap Niken.
Sementara itu, perusahaan rintisan di bidang pangan, TaniHub, hadir untuk membantu ketersediaan bahan makanan di tengah pagebluk Covid-19. Sariyo mengatakan, pihaknya berupaya menyambungkan para petani dengan para konsumen dengan menyediakan hasil tani dan bahan makanan lainnya.
Ia menjelaskan, masyarakat hanya perlu mengakses aplikasi TaniHub untuk membeli bahan makanan pokok dan sayuran dari rumah. Setelah melakukan pembayaran, barang pesanan akan langsung diantarkan ke alamat konsumen.
Sariyo menegaskan, pihaknya berkomitmen menjaga kepercayaan publik dengan menerapkan standar higienis yang telah diterapkan sebelum pandemi. ”Kondisi saat ini mengubah kebiasaan pola hidup masyarakat, mulai dari berbelanja di pasar jadi daring hingga tren makan di luar menjadi lebih dominan memasak di rumah. Kami mencoba menjawab kebutuhan masyarakat dengan kelengkapan dan kualitas produk,” kata Sariyo.