Gejala Covid-19, seperti demam, batuk, dan nyeri tenggorokan, dapat terlihat terlalu umum. Namun, peneliti menemukan bahwa urutan kemunculan rentetan gejala ini pada Covis-19 tergolong unik.
Oleh
SATRIO PANGARSO WISANGGENI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Karakteristik gejala Covid-19 tampak seperti gejala penyakit infeksi saluran pernapasan yang lain. Namun, peneliti dari University of Southern California (USC) meyakini telah menemukan pola urutan gejala yang muncul secara unik kepada pasien Covid-19. Gejalanya mungkin umum, tetapi urutan kemunculan gejala yang membedakannya.
Penelitian yang dipimpin oleh pakar biologi komputasi dan bioinformatika USC, Joseph Larsen, ini menggunakan data 55.924 pasien Covid-19 yang dikumpulkan oleh misi bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan China pada Februari 16–24 2020.
Larsen dan kolega juga menganalisis 1.099 data pasien positif Covid-19 lainnya yang dikumpulkan China Medical Treatment Expert Group for Covid-19 yang dikumpulkan selama Desember 2019-Januari 2020 sebagai pembanding.
Dari analisis tersebut ditemukan bahwa urutan yang paling banyak terjadi adalah demam, kemudian diikuti dengan batuk (probabilitas sebesar 78 persen), lalu nyeri tenggorokan, meriang, dan nyeri otot (84 persen). Setelah itu, meriang dan muntah-muntah (59-65 persen) muncul sebelum diare.
Larsen mengatakan, ini bukanlah cara untuk mendiagnosis apakah seseorang terpapar Covid-19. Namun, temuan ini dapat digunakan sebagai penanda apakah perlu mengikuti tes.
”Mengidentifikasi pasien lebih awal dapat membantu proses perawatan dan membuat pasien lebih cepat ditangani,” kata Larsen, seperti yang dilaporkan Science Alert, pada Kamis (20/8/2020).
Progresi gejala Covid-19 pun memiliki perbedaan dengan influenza/flu dan dua penyakit yang disebabkan virus korona lainnya, severe acute respiratory syndrome (SARS) 2002–2004, dan middle east respiratory syndrome (MERS). Apabila urutan gejala Covid-19 adalah demam, batuk, meriang/muntah, dan diare; sedangkan pada flu batuk muncul terlebih dulu sebelum demam.
Di sisi lain, Covid-19 memiliki ciri khas yang berbeda dengan SARS ataupun MERS meski disebabkan oleh virus korona. Pada dua penyakit ini, diare akan muncul terlebih dulu sebelum meriang dan muntah-muntah. Sementara penderita Covid-19, diare menjadi gejala yang muncul terakhir.
”(Covid-19) tampaknya berkebalikan dengan gejala SARS ataupun MERS. Munculnya meriang dan muntah-muntah menunjukkan Covid-19 berdampak terlebih dulu pada saluran pencernaan bagian atas daripada saluran pencernaan bawah pada SARS dan MERS,” tulis para peneliti dalam artikel hasil penelitiannya yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Public Health pada Kamis pekan lalu.
Menanggapi temuan ini, profesor kedokteran Rutgers University AS, Robert Lahita, mengatakan bahwa hal ini bisa dijadikan sebagai panduan, baik bagi kalangan kedokteran maupun masyarakat.
”Di luar karakteristik yang sering dibahas, seperti kehilangan fungsi indera perasa dan pencium, temuan ini menjadi indikator yang sangat baik untuk menunjukkan apakah kita terpapar Covid-19,” kata Luhita kepada CBS News.