Peresmian Sembilan Arena PON XX Papua Digelar Daring
Peresmian sembilan arena PON XX di Papua tidak akan melibatkan banyak massa. Acara ini hanya akan ditampilkan ke publik secara daring di sejumlah media sosial.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Peresmian Stadion Papua Bangkit dan delapan arena penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX Papua tidak akan melibatkan pengumpulan massa. Kegiatan itu hanya melibatkan sejumlah orang dan disiarkan secara daring.
Hal itu menjadi hasil rapat bersama antara Kepolisian Daerah Papua dan Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX di Jayapura, Jumat (16/10/2020). Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Yunus Wonda saat ditemui seusai rapat mengatakan, pihaknya sepakat dengan usulan Polda Papua untuk tidak melaksanakan peresmian dengan melibatkan banyak orang. Hal ini sesuai protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Adapun pelaksanaan peresmian sembilan arena PON ini akan dipusatkan di Stadion Papua Bangkit, Kabupaten Jayapura, pada 20 Oktober. Selain Stadion Papua Bangkit, yang juga akan diresmikan, antara lain, adalah gedung olahraga untuk futsal, lapangan voli dalam ruang dan luar ruang, arena sofbol dan bisbol, lapangan tembak dalam ruang, lapangan tembak luar ruang, lapangan tenis, serta gedung olahraga untuk kempo dan muaythai.
”Hanya Gubernur Lukas Enembe bersama Panitia Besar PON XX dan beberapa pejabat Pemprov Papua yang akan menghadiri kegiatan tersebut di Stadion Papua Bangkit,” tutur Yunus.
Ia menuturkan, Pemprov Papua dan PB PON sebenarnya menginginkan peresmian sembilan arena PON dihadiri secara langsung oleh masyarakat. Namun, rencana tersebut tidak bisa direalisasikan karena penyebaran Covid-19 masih terjadi di Papua, seperti halnya daerah lain di Indonesia.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf bagi masyarakat, khususnya di Kota Jayapura dan sekitar Sentani, karena tidak bisa menghadiri acara peresmian di Stadion Papua Bangkit. ”Kami akan menyiarkan acara peresmian sembilan arena ini secara langsung melalui media sosial, seperti Youtube. Masyarakat di seluruh Indonesia dan publik internasional bisa mengetahui persiapan Papua menuju pelaksanaan PON pada Oktober tahun depan,” tutur Yunus.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Paulus Waterpauw mengatakan, selama rapat, pihaknya menjelaskan tentang regulasi dari Presiden Joko Widodo dan Kapolri tentang tidak adanya pengumpulan massa di tengah pandemi kepada PB PON XX.
Ia pun menyatakan dukungan agar PB PON bersama Pemprov Papua melakukan acara peresmian tidak melibatkan banyak massa dan disiarkan secara daring. ”Dengan pelaksanaan acara peresmian via daring, akan mengurangi potensi penyebaran Covid-19 di Papua. Papua telah menempati peringkat ke-10 sebagai provinsi jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi di Indonesia,” kata Paulus.
Berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, hingga Kamis, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di daerah ini telah mencapai 8.282 orang, yang terdiri dari 3.345 orang dirawat, 4.804 orang sembuh, dan 133 orang meninggal.
Adapun jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura mencapai 4.099 orang dan Kabupaten Jayapura sebanyak 556 orang. Kota Jayapura menempati peringkat pertama jumlah kasus positif dari 28 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua.