logo Kompas.id
Bebas AksesWayang Orang, Warisan Keraton ...
Iklan

Wayang Orang, Warisan Keraton di Tanah Dagang

Ngesti Pandowo menjadi salah satu dari segelintir kelompok wayang orang yang masih bertahan. Berawal dari seni adiluhung keraton, kesenian ini menjadi tontonan rakyat semua lapisan. Pelestarian jadi tantangan,

Oleh
KRISTI DWI UTAMI, GREGORIUS MAGNUS FINESSO
· 7 menit baca
Anoman Dalam Lakon Semar Boyong yang dipentaskan dalam pentas perdana WO Ngesti Pandowo, Sabtu (8/1/2022) di Gedung Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa

Anoman Dalam Lakon Semar Boyong yang dipentaskan dalam pentas perdana WO Ngesti Pandowo, Sabtu (8/1/2022) di Gedung Ki Narto Sabdo, Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Ngesti Pandowo, kelompok wayang orang di Kota Semarang, Jawa Tengah, tetap bertahan di usia menjelang 85 tahun dengan segala dinamika, pun nostalgia. Di kota dagang ini, wayang orang bertransformasi dari seni adiluhung keraton, menjadi tontonan rakyat yang membumi.

Asih (45), lekat menatap pertunjukan Wayang Orang (WO) Ngesti Pandowo dari kursi penonton, Sabtu (15/1/2022) malam. Datang sendiri untuk bernostalgia, ia khidmat menyaksikan lakon “Gandamana Luweng”, sambil merangkum kenangan masa kecilnya. Saat itu, sang kakek kerap mengajaknya menonton kelompok wayang orang yang sama di Gedung Rakyat Indonesia Semarang (GRIS), atau kini berubah menjadi Mal Paragon.

Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000