BATIC 2023, Ajang Membawa Bisnis Telekomunikasi Indonesia Kian Mendunia
Gelaran Bali Annual Telkom International Conference membuka peluang kerja sama internasional antara perusahaan telekomunikasi hingga pemain digital dari berbagai negara.
NUSA DUA, KOMPAS — Ajang Bali Annual Telkom International Conference, yang diinisiasi PT Telekomunikasi Indonesia International atau Telin, terus membawa bisnis Telkom Grup mendunia. Setelah delapan tahun diselenggarakan, Telin mendapatkan banyak kesempatan berkolaborasi hingga merentangkan sayap bisnis ke Benua Eropa dan Amerika.
Bali Annual Telkom International Conference atau Batic rutin digelar Telin, anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang fokus pada ekspansi internasional, setahun sekali di Nusa Dua, Bali. Mengusung tema ”Unleasing The Innovation Wave, Enabling A Digital Tomorrow”, Batic 2023 digelar 5-8 September. Acara ini mempertemukan berbagai perusahaan bisnis telekomunikasi, pelaku usaha digital, pusat data, analis, hingga regulator dari sejumlah negara.
Kali ini, beberapa bahasan yang akan dibicarakan, antara lain, pembangunan kabel laut hingga terus menemukan platform dan peluang kerja sama. Sejumlah pembicara yang hadir seperti Direktur dari Grup Business Development Telkom Indonesia Honesti Basyir, Sam Evans (Senior Managing Director Delta Partners), Marc Halbfinger (Chief Executive Officer Console Connect PCCW Global), hingga Elisabetta Romano (Chief Network Operation and Wholesale Officer TIM).
Telin yang dulunya hanya memiliki jalur kabel bawah laut Batam-Singapura kini sudah membangun fiber optik menuju Eropa berkat kerja sama dengan konsorsium global.
Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relation PT Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan, ada lebih kurang 1.000 orang, 310 perusahaan, dan 40 negara yang bergabung dalam Batic 2023. Semuanya akan membuka peluang kolaborasi untuk memperkuat jejaring bisnis. Sejumlah CEO serta penentu kebijakan dari industri telekomunikasi dan digital dunia turut hadir dalam kesempatan ini.
Bogi Witjaksono, Direktur Wholesale and International Service PT Telkom mengatakan, Telin telah mendapatkan banyak manfaat saat berjejaring dengan pelaku usaha dari berbagai dunia. ”Telin yang dulunya hanya memiliki jalur kabel bawah laut Batam-Singapura kini sudah membangun fiber optik menuju Eropa berkat kerja sama dengan konsorsium global,” kata Bogi.
Selain fiber optik, bisnis pusat data juga berkembang. Telin berkecimpung dalam bisnis pusat data sejak 10 tahun lalu dan memiliki tiga cabang di luar negeri. Kini, okupansi pusat data disebut sudah hampir 100 persen.
”Sekarang kami akan membawa pusat data ini ditarik ke negara kita. Ke depan, kami berharap Telin bisa menjadi jadi hub pusat data minimal di ASEAN,” kata Bogi.
Baca Juga: Keamanan Negara Jadi Prioritas dalam Pembangunan Infrastruktur Komunikasi
Budi Satria Purba, CEO Telin, mengatakan, 85 persen bisnis Telin berasal dari global. Telin pun sudah memiliki perwakilan di 14 negara. Kantor terbaru Telin ada di Vietnam. ”Layanan kami sudah menjangkau 58 lokasi di 26 negara,” katanya.
Sejauh ini, Telin memiliki 26 kabel laut internasional sepanjang 250.000 kilometer atau 5 kali keliling bumi. Kabel laut itu mengelilingi Asia, Asia-Amerika hingga Asia-Eropa. Telin juga merencanakan tujuh sistem kabel laut lagi pada 2026. Ini akan memperkuat Indonesia menjadi hub kabel laut dunia.
”Kami memiliki kapasitas di kabel-kabel itu, kami kembangkan karena Telin menjadi privat partner pemain digital untuk mengembangkan ekspansi bisnis,” katanya.
Selain itu, pada 2023, Telkom Group juga akan melakukan sejumlah kesepakatan dengan beberapa perusahaan. Menurut Budi, Batic menjadi jembatannya. Sebanyak 65 persen peserta yang hadir adalah para pengambil keputusan di perusahaan masing-masing.
Baca Juga: Telkom Sepenuhnya Garap Segmen B2B