Konser KLa Project ”Harmoni Cahaya” Jadi Ungkapan Syukur
Adi Adrian mengaku tak benar-benar memikirkan usia grup musiknya yang sudah mencapai 35 tahun. Kebahagiaan melingkupi personel KLa Project itu dengan konsernya.
JAKARTA, KOMPAS — Konser KLa Project bertajuk ”Harmoni Cahaya” berlangsung meriah dengan sejumlah bintang tamu di Jakarta, Selasa (31/10/2023). Pertunjukan itu menjadi ungkapan syukur mereka lantaran karya-karyanya yang terus dinikmati antargenerasi.
Gerimis sekitar pukul 19.00 tak menyurutkan animo penonton yang mengular. Langkah mereka tergesa meski mengenakan jas hujan dan payung di sela stan-stan makanan, minuman, perusahaan minyak dan gas, hingga maskapai penerbangan.
Tidak demikian di dalam Tennis Indoor Senayan, kehangatan melingkupi KLa Project. Katon Bagaskara, Romulo Radjadin alias Lilo, dan Adi Adrian memotong tumpeng bersama-sama diiringi tepuk tangan kru-krunya. Potongan nasi dan lauk-pauk diserahkan kepada Komisaris KLa Corp Bambang Pramono.
”Kami seniman enggak terlalu mikir rasanya bagaimana, tapi konsernya jadi ekspresi kebahagiaan. Alhamdulillah, KLa Project bisa mencapai usia 35 tahun,” ucap Adi. Ia berharap bandnya terus menginspirasi masyarakat dengan kiprah yang terus dirayakan.
Didahului mengumandangkan ”Indonesia Raya”, KLa Project langsung tampil tanpa sambutan. Mereka langsung beranjak ke panggung diiringi terang benderangnya lampu-lampu sekitar pukul 20.30. Katon dan rekan-rekannya langsung mengentak dengan ”Jarak Dua Kota”
Dilanjutkan ”Bantu Aku” tanpa mengambil jeda, bintang tamu pertama, Mario Bagaskara, tampil mengiringi ayahnya mendendangkan ”Someday” yang diikuti ”Tentang Kita”. Penonton berasak-asak dengan sejumlah kursi saja yang tersisa. Koor penonton pun acapkali pecah seraya bertepuk tangan.
Diselingi penerangan yang padam beberapa menit, KLa Project kembali ke panggung dengan busana santai. Mereka mengenakan kemeja hawaii dengan celana hitam untuk mendendangkan ”Baiknya”. Barulah Katon mengajak penggemarnya berbincang.
”Selamat malam. Wah, ngobrol dulu. Di belakang kayaknya dari luar negeri. Enggak terasa kami masih bersama,” katanya sambil tersenyum. Katon lantas mengucapkan terima kasih dan menyapa penontonnya yang berasal dari Jawa, Sulawesi, hingga Papua.
Baca juga : KLa Project yang Menikmati Perjalanan
Ia meneruskan aksinya dengan ”Revolusi Disco” dan ”Rentang Asmara” diikuti sepasang penari latar yang maju dan bergoyang untuk memeriahkannya. Penonton pun semakin menggila saat Katon dan Lilo membagikan sekitar 10 mawar dengan menebarkannya.
Vokal Katon masih prima dengan tempo yang sesekali dipanjangkan. Seusai ”Satu Kayuh”, giliran Lilo menyanyikan ”Meski Tlah Jauh” yang menegaskan resistansi serupa. Katon kembali mengambil alih mikrofon untuk melantunkan ”Ratu Hati”, ”Sudi Turun ke Bumi”, dan ”Hey”.
”Gila, seru. Tepuk tangan buat kita semua. Yang di atas sudah capek, belum? Nanti berdiri boleh, ya. Siapa yang ulang tahun,” ujarnya. Sekonyong-konyong, kue tar dihadirkan di pentas untuk dipotong trio tersebut dengan disambut ”Selamat Ulang Tahun” yang digemakan penonton.
Maka, KLa Project mengalunkan ”Tambah Usia” yang sangat kontekstual. Hingga sekitar pukul 23.00, pertunjukan masih berlangsung dengan bintang tamu yang bermukim di Jerman, Iskandar Widjaja, menggesek biolanya untuk melantunkan ”Heidelberg”.