logo Kompas.id
BukuPotret Polisi Pasca-Orde Baru
Iklan

Potret Polisi Pasca-Orde Baru

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cqSrSfBKEYp1H_B43pT5Zv8ef6g=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F64522740.jpg

Pada masa Orde Baru, kedudukan Polri mempunyai fungsi stabilisator pembangunan, yang berimplikasi pada karakter Polri sebagai alat penguasa yang otoriter. Sejalan dengan gerakan demokratisasi pasca-Orde Baru muncul Tap MPR VI Tahun 2000 yang menempatkan Polri di posisi selaras dengan tuntutan demokrasi. Polri dipisahkan dari institusi militer dan menjadi lembaga nondepartemen yang mandiri. Perubahan struktural tersebut membuat Polri mendefinisikan kembali relasinya dengan lingkungannya, baik masyarakat sipil maupun masyarakat politik. Dalam relasi ini, Polri tidak dapat lagi dengan mudah melakukan bentuk penguasaan dominatif atau koersif.

Relasi kekuasaan Polri dan organisasi masyarakat sipil pasca-Orde Baru, khususnya pada era rezim Susilo Bambang Yudhoyono, menarik perhatian Sutrisno Suki untuk meneliti secara mendalam, yang kemudian hasilnya diterbitkan sebagai buku berjudul Sosiologi Kepolisian: Relasi Kuasa Polisi dengan Organisasi Masyarakat Sipil Pasca Orde Baru (Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016). Sutrisno mempertanyakan apakah reformasi di tubuh Polri cukup memberi ruang bagi Polri membangun relasi kuasa yang lebih demokratis. Bagaimana relasi kuasa antara Polri dan masyarakat sipil terkait isu kebebasan sipil, penanganan HAM, dan kebebasan memperoleh informasi publik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000