Mantan Staf Ahok Berbagi Kenangan dan Inspirasi Melalui Buku
Oleh
Cokorda Yudistira
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS - Melalui buku berjudul “Ahok dan hal-hal yang belum terungkap”, sejumlah 21 mantan staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membagikan pengalaman, kenangan, dan inspirasi yang mereka peroleh selama mengikuti Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.
Ahok, sapaan akrab Basuki Tjahaja Purnama, merupakan figur yang memberikan contoh idealisme, inspirasi, dan komitmen bagi anak-anak muda itu dalam menjalankan pemerintahan, birokrasi, dan mencintai negara.
Buku “Ahok dan hal-hal yang belum terungkap” berisikan kumpulan ingatan dan catatan para staf Ahok semasa menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta sampai masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir. Sebanyak 30 tulisan dikumpulkan dalam buku tersebut.
“Buku ini bukan sebuah biografi, tetapi kumpulan pengalaman yang ditulis staf Ahok di Balai Kota,” kata Ayu Kartika Dewi, salah seorang penulis buku itu dalam acara bedah buku “Ahok dan hal-hal yang belum terungkap” di Gramedia Bali Mal Galeria, Kuta, Badung, Jumat (4/5/2018) malam.
Selain Ayu, acara bedah buku di Gramedia Bali Mal Galeria tersebut juga dihadiri Andreas Santo Pen dan Michael Victor Sianipar. Seperti hal Ayu, Andreas dan Michael juga merupakan staf Ahok semasa di Balai Kota. Mereka, para penulis dalam buku tersebut, juga disebut sebagai anak magang atau anak bawang di Balai Kota.
Adapun buku berjudul “Ahok dan hal-hal yang belum terungkap”, yang disunting Wisnu Nugroho dan diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, sudah diluncurkan di Jakarta pada April lalu.
Michael menyebutkan, dirinya termasuk staf Ahok yang paling lama. Michael mengikuti Ahok mulai masa kampanye pemilihan Gubernur DKI 2012 hingga selesai Pilgub DKI 2017. Michael menyatakan, sebagai staf Ahok, anak magang atau anak bawang di Balai Kota bekerja selayaknya konsultan dan mereka membantu aparatur pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah DKI Jakarta untuk bekerja sesuai program dan tugasnya. “Staf membantu agar budaya birokrasi di Balai Kota tidak kaku,” ujar Michael.
Sebagai staf Gubernur DKI Jakarta, para anak magang itu mempunyai akses langsung ke Ahok. Banyak hal, baik pengalaman dan kenangan maupun inspirasi yang mereka dapatkan semasa bekerja di bawah kepemimpinan Ahok.
Michael, misalnya, pernah ditugaskan mengorek korupsi anggaran di Jakarta. Salah satu kasusnya adalah korupsi anggaran pengadaan UPS (uninterruptible power supply) di Jakarta. “Ternyata, menurut sumber kami di DPRD, anggaran UPS itu diistilahkan anggaran sandal jepit,” kata Michael.
Andreas mengatakan, Ahok memberikan contoh membangun budaya politik yang baik, misalnya, melalui kegiatan penggalangan dana kampanye melalui partisipasi masyarakat. Donasi untuk kampanye politik itu, menurut Andreas, menjadi contoh baik untuk mengurangi beban biaya kampanye bagi politikus sekaligus menggalang modal sosial politik.
Michael menyebutkan, buku berjudul “Ahok dan hal-hal yang belum terungkap” mengungkapkan peran anak-anak muda di sekeliling Ahok yang mempunyai keinginan untuk berkontribusi kepada negara. Michael menyatakan, pengalaman mereka membantu Ahok selama di Balai Kota itu juga membuka “mata” anak-anak muda tersebut tentang kondisi daerah dan negara.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.