logo Kompas.id
BukuSwasembada Garam, Mungkinkah?
Iklan

Swasembada Garam, Mungkinkah?

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OxYK576ySOY_gVShQJvKAsTOupc=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67649901.jpg

Evolusi penggunaan garam di Indonesia belum diikuti perubahan proses produksi. Sejumlah prasasti Majapahit pada abad ke-14 menyebutkan garam dibuat dengan cara mengalirkan air laut ke ladang-ladang penjemuran di pesisir. Cara pembuatan garam ini nyaris tidak berubah hingga sekarang.

Persoalan muncul ketika penggunaan garam berkembang dari sekadar penambah rasa pada makanan menjadi bahan baku aneka produk industri. Garam dalam negeri yang diproduksi mengandalkan cuaca, mengalami penurunan kualitas akibat cuaca yang tidak menentu. Padahal, standar untuk kebutuhan industri harus memiliki kadar NaCl setidaknya 97 persen dari basis kering. Produksi garam yang nyaris tanpa teknologi ini memaksa pemerintah melakukan impor garam.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000