Penulis: Walneg S Jas
Penerbit: Murai Kencana, 2010
ISBN: 978-602-97179-1-4
Selain bertujuan menimba ilmu pengetahuan sebagai bekal bekerja, tahapan masa kuliah seharusnya juga melatih kemandirian mahasiswa dalam berpikir dan bersikap. Lewat tugas-tugas yang diberikan, mahasiswa diarahkan lebih mandiri dalam belajar dan tidak tergantung lagi kepada dosen atau orangtua.
Mandiri dalam berpikir, artinya mahasiswa mempunyai formulasi, pola, atau cara sendiri dalam berpikir, seperti memahami mana yang penting dan tidak penting serta mana yang baik dan buruk. Keputusan yang diambil merupakan hasil olah pikir sendiri, bukan dipengaruhi orang lain. Pertimbangan dari orang lain hanya diposisikan sebagai bahan pertimbangan.
Pola pikir mandiri tersebut nantinya akan membentuk sikap mandiri ketika dihadapkan dalam suatu kondisi tertentu. Pola pikir mandiri juga dapat melahirkan gagasan atau konsep yang kreatif dan inovatif dalam merencanakan sesuatu. Individu dikatakan mandiri jika setidaknya memiliki enam aspek, yakni memiliki kesadaran waktu dan perubahan, kepemimpinan diri, orientasi masa depan, dan memegang prinsip bekerja dan hidup sukses.
(AFN/Litbang Kompas)